Mengenal Lebih Dekat: Apendisitis Disebabkan Oleh Apa?

Ilustrasi Apendisitis (Usus Buntu yang Meradang) Usus Besar (Kolon) Apendiks (Usus Buntu) Penyebab Utama

Ilustrasi: Ilustrasi sederhana usus buntu yang meradang.

Apendisitis, atau lebih dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika apendiks, yaitu kantung kecil yang menempel pada usus besar, mengalami peradangan. Meskipun gejala klasiknya sering kali berupa nyeri yang berpindah ke perut kanan bawah, pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: apendisitis disebabkan oleh apa? Jawabannya umumnya mengarah pada obstruksi atau penyumbatan.

Mekanisme Utama: Penyumbatan pada Lumen Apendiks

Penyebab paling umum dari apendisitis adalah ketika saluran masuk (lumen) apendiks tersumbat. Ketika penyumbatan ini terjadi, bakteri yang secara alami hidup di dalam usus besar mulai berkembang biak dengan cepat di dalam kantung yang tertutup tersebut. Peningkatan jumlah bakteri ini menyebabkan infeksi, yang kemudian memicu respons peradangan, pembengkakan, dan penumpukan nanah.

Penyumbatan itu sendiri bisa dipicu oleh beberapa hal. Yang paling sering ditemukan, terutama pada anak-anak dan remaja, adalah adanya Fekalit (Fecalith). Fekalit adalah material tinja yang mengeras dan kecil yang secara tidak sengaja masuk dan menyumbat ujung apendiks. Ini adalah pemicu mekanis utama.

Faktor Lain yang Mendasari Apendisitis Disebabkan Oleh

Selain fekalit, ada beberapa faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap kondisi ini:

1. Hiperplasia Jaringan Limfoid

Jaringan limfoid (bagian dari sistem kekebalan tubuh) yang terletak di dinding apendiks terkadang bisa membengkak. Pembengkakan ini sering kali merupakan respons terhadap infeksi virus ringan yang menyerang saluran pencernaan, mirip dengan cara amandel membengkak saat radang tenggorokan. Pembengkakan jaringan limfoid ini dapat menekan lumen apendiks, menyebabkan penyumbatan sekunder. Ketika jaringan membengkak, drainase menjadi terhambat, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

2. Benda Asing dan Parasit

Meskipun jarang terjadi, terkadang benda asing kecil yang tertelan atau bahkan infeksi parasit (seperti cacing gelang) dapat menyebabkan iritasi dan penyumbatan pada ujung apendiks. Jika benda asing ini berhasil masuk dan bersarang, ia akan memicu respons inflamasi lokal yang berujung pada apendisitis.

3. Tumor atau Massa

Pada orang dewasa dan lansia, dokter sering mencari kemungkinan adanya tumor atau massa lain di dekat atau di dalam apendiks yang bertindak sebagai penghalang fisik. Tumor, meskipun jinak atau ganas, dapat menghalangi aliran normal dari apendiks ke usus besar, sehingga memicu proses peradangan.

Peran Infeksi Bakteri

Penting untuk dicatat bahwa meskipun penyumbatan adalah pemicu awal, infeksi bakteri adalah penyebab langsung dari gejala dan kerusakan jaringan. Bakteri seperti *Escherichia coli* (*E. coli*) dan *Bacteroides* adalah kontaminan umum yang menyebabkan peradangan parah. Begitu terjadi penyumbatan, peningkatan tekanan di dalam apendiks, ditambah dengan perkembangbiakan bakteri anaerob, menyebabkan kondisi menjadi kritis. Jika tidak ditangani, dinding usus yang meradang dapat mengalami nekrosis (kematian jaringan) dan berpotensi pecah (ruptur), menyebabkan peritonitis yang mengancam jiwa.

Faktor Risiko yang Meningkatkan Kecenderungan

Meskipun kita telah membahas apendisitis disebabkan oleh penyumbatan, beberapa faktor meningkatkan risiko seseorang mengalami penyumbatan tersebut:

Memahami bahwa apendisitis disebabkan oleh obstruksi diikuti infeksi adalah kunci untuk pengobatan yang cepat. Gejala nyeri perut yang menetap harus segera diperiksa oleh profesional medis untuk mencegah komplikasi serius.

🏠 Homepage