Salah satu pertanyaan paling mendasar dalam dunia peternakan unggas adalah mengenai umur ayam bertelur. Mengetahui kapan ayam mulai berproduksi secara optimal dan berapa lama masa produktifnya akan sangat menentukan keberhasilan dan profitabilitas sebuah usaha peternakan. Siklus hidup ayam petelur sangat spesifik, dan pemahaman mendalam terhadap tahapannya sangat krusial.
Secara umum, ayam petelur komersial (seperti Leghorn atau Lohmann) mulai menunjukkan tanda-tanda siap bertelur di usia sekitar 16 hingga 20 minggu. Namun, puncaknya baru tercapai beberapa minggu kemudian. Periode awal ini, yang sering disebut masa 'starter' dan 'grower', adalah waktu di mana nutrisi harus difokuskan pada pembentukan kerangka tubuh dan organ reproduksi yang sehat, bukan hanya pada produksi telur.
Visualisasi sederhana siklus produksi telur.
Setelah ayam mencapai usia dewasa seksual, mereka akan memasuki fase produksi yang intensif. Umur ayam bertelur terbaik biasanya berkisar antara usia 25 hingga 60 minggu. Dalam periode ini, target produksi harian bisa mencapai 80% hingga 95%, tergantung pada manajemen pakan, kesehatan, dan lingkungan kandang. Kualitas nutrisi selama periode ini sangat menentukan ukuran dan ketebalan cangkang telur.
Setelah melewati masa puncak (sekitar usia 60 minggu), produksi telur secara bertahap akan menurun. Penurunan ini alami seiring dengan bertambahnya usia ayam. Meskipun demikian, banyak peternak masih mempertahankan ayam hingga usia 72 hingga 80 minggu (sekitar 1,5 hingga 2 tahun) sebelum akhirnya melakukan peremajaan (pergantian stok ayam). Keputusan untuk mempertahankan ayam lebih lama atau melakukan peremajaan bergantung pada biaya pakan dibandingkan harga jual telur yang dihasilkan di usia tua.
Tidak semua ayam memiliki siklus hidup yang sama. Berbagai ras ayam petelur memiliki kecenderungan genetik yang berbeda. Ayam ras murni yang difokuskan untuk produksi tinggi (seperti ayam petelur putih) cenderung memiliki masa produktif yang sedikit lebih pendek namun sangat intensif di awal, dibandingkan dengan ayam tipe dual-purpose (pedaging dan petelur) atau ayam kampung lokal. Ayam kampung lokal seringkali memiliki masa produktif yang lebih panjang namun dengan tingkat produksi harian yang jauh lebih rendah.
Faktor lingkungan juga memainkan peran besar. Stres panas, pencahayaan yang tidak teratur, kepadatan kandang, dan infeksi penyakit dapat memperpendek umur ayam bertelur secara efektif, memaksa peternak untuk melakukan peremajaan lebih cepat dari jadwal ideal. Manajemen yang baik, termasuk penyediaan pakan berkualitas tinggi yang seimbang, adalah kunci untuk memaksimalkan potensi produksi setiap individu ayam sepanjang siklus hidupnya.
Memahami dengan tepat kapan ayam Anda akan mulai bertelur, mencapai puncak, dan kapan harus menurun adalah fondasi perencanaan bisnis peternakan. Jika Anda memulai dengan pullet (ayam dara) yang usianya 16 minggu, Anda bisa memproyeksikan pendapatan telur selama 40 hingga 64 minggu ke depan sebelum mempertimbangkan pergantian stok. Investasi pada nutrisi dan kesehatan di masa pra-produksi akan membuahkan hasil maksimal saat ayam mencapai usia emas bertelur mereka.