Memelihara ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu usaha peternakan yang menjanjikan keuntungan dalam waktu relatif singkat. Namun, kesuksesan dalam bisnis ini sangat bergantung pada manajemen yang teliti dan pengetahuan yang memadai. Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkah penting dalam memelihara ayam pedaging agar pertumbuhan optimal dan hasil maksimal.
Ilustrasi ayam pedaging yang tumbuh dengan baik.
1. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas
Fondasi utama keberhasilan adalah pemilihan Day Old Chick (DOC) atau anak ayam umur sehari yang sehat. DOC harus berasal dari penetasan yang terpercaya dan memiliki catatan riwayat kesehatan yang baik. Cari DOC yang aktif, bulunya kering, pusatnya tertutup rapat, dan tidak cacat fisik. Kualitas DOC sangat menentukan tingkat mortalitas dan laju pertumbuhan di masa panen.
2. Persiapan Kandang yang Matang
Kandang harus dipersiapkan setidaknya satu minggu sebelum DOC tiba. Persiapan ini meliputi sanitasi total untuk membunuh bakteri atau virus penyebab penyakit. Pastikan sistem ventilasi memadai, namun terlindung dari angin langsung.
Pentingnya Brooding (Pemanasan)
Masa brooding adalah fase krusial karena DOC belum mampu mengatur suhu tubuh sendiri. Suhu ideal untuk DOC baru adalah sekitar 32-34°C. Gunakan pemanas (brooder) dan pastikan alas kandang (litter) tetap kering dan hangat. Kepadatan kandang juga harus diatur ketat; kepadatan berlebih akan meningkatkan stres, penyakit, dan pertumbuhan terhambat.
3. Manajemen Pakan dan Air Minum
Pemberian pakan merupakan komponen biaya terbesar (sekitar 70-80%). Untuk ayam pedaging, pemberian pakan dibagi berdasarkan fase pertumbuhan:
- Fase Starter (Minggu 1-3): Pakan tinggi protein (21-23%) untuk pembentukan organ dan kerangka.
- Fase Grower (Minggu 4-6): Protein diturunkan (18-20%) untuk memaksimalkan penambahan bobot.
- Fase Finisher (Minggu 6-Panen): Pakan difokuskan pada peningkatan massa otot dan lemak (protein sekitar 16-18%).
Pastikan air minum selalu tersedia, bersih, dan segar. Penggunaan vitamin dan elektrolit sangat disarankan, terutama saat masa transisi atau cuaca ekstrem.
4. Pengendalian Biosekuriti dan Kesehatan
Pencegahan penyakit jauh lebih murah daripada pengobatan. Biosekuriti harus diterapkan secara ketat. Ini mencakup pembatasan akses orang luar, penggunaan desinfektan di pintu masuk, dan pemisahan antara kandang ayam tua dan ayam baru.
Program Vaksinasi
Vaksinasi adalah kunci untuk melindungi ayam dari penyakit mematikan seperti ND (Newcastle Disease) dan Gumboro. Ikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau penyuluh peternakan setempat. Segera isolasi ayam yang menunjukkan gejala sakit untuk mencegah penularan.
5. Pemantauan Rutin dan Pencatatan
Peternak yang sukses selalu mencatat setiap detail operasional. Catatan harian yang perlu diperhatikan meliputi:
- Jumlah kematian (mortalitas harian).
- Rata-rata konsumsi pakan harian.
- Bobot badan sampel ayam (sampling) per minggu.
- Kondisi lingkungan (suhu dan kelembaban).
Analisis data ini akan membantu Anda mengetahui apakah program pemeliharaan sudah sesuai target atau memerlukan penyesuaian segera. Target waktu panen ayam pedaging komersial biasanya berkisar antara 30 hingga 40 hari, tergantung jenis strain yang digunakan.
Kesimpulan
Memelihara ayam pedaging membutuhkan kombinasi antara sains peternakan dan ketekunan di lapangan. Dengan fokus pada kualitas DOC, manajemen lingkungan yang nyaman, nutrisi yang tepat, dan biosekuriti yang ketat, peluang untuk mencapai panen yang menguntungkan menjadi jauh lebih besar. Konsistensi dalam pemeliharaan adalah kunci utama keberhasilan jangka panjang dalam usaha broiler.