Mendapatkan sinyal televisi digital (DVB-T2) yang kuat, terutama di daerah yang lokasinya jauh dari pemancar (tower BTS), seringkali menjadi tantangan. Solusinya adalah dengan **membuat antena TV UHF jarak jauh** yang memiliki gain (penguatan) tinggi dan arah tangkapan yang fokus. Antena jenis Yagi dengan elemen yang banyak umumnya adalah pilihan terbaik untuk aplikasi ini.
Gelombang UHF (Ultra High Frequency) yang digunakan untuk siaran digital memiliki karakteristik di mana kekuatannya sangat mudah berkurang seiring bertambahnya jarak dan terhalang oleh bangunan atau kontur tanah. Antena standar (seperti antena indoor atau outdoor model pendek) mungkin hanya efektif pada radius beberapa kilometer. Untuk menjangkau lokasi di atas 30 km, Anda memerlukan antena yang didesain khusus untuk memaksimalkan penerimaan.
Faktor kunci dari antena jarak jauh adalah:
Untuk **membuat antena TV UHF jarak jauh**, Anda perlu memperhatikan beberapa komponen utama yang harus dirancang dengan dimensi yang tepat sesuai frekuensi target (band UHF berkisar antara 470 hingga 806 MHz di Indonesia):
Meskipun perhitungan matematisnya cukup rumit, pendekatan paling efektif untuk mendapatkan performa maksimal adalah dengan mengikuti rasio standar desain antena Yagi yang sudah teruji:
Asumsikan Anda menargetkan frekuensi tengah (misalnya 650 MHz) untuk area Anda. Hitung panjang gelombang ($\lambda$) berdasarkan frekuensi tersebut. Untuk UHF, panjang elemen biasanya dihitung berdasarkan seperempat atau setengah panjang gelombang ($\lambda/4$ atau $\lambda/2$).
Sebagai panduan umum untuk desain Yagi UHF bergain tinggi (misalnya 10-14 elemen):
Tips Penting: Karena Anda menargetkan jarak jauh, gunakan antena dengan jumlah elemen minimal 10 hingga 16 elemen. Semakin panjang boom dan semakin banyak elemen, semakin tinggi gain yang dihasilkan, namun semakin besar pula ukurannya.
Gunakan pipa atau batangan aluminium yang bagus untuk elemen dan boom. Pastikan semua sambungan listrik antar elemen dan boom (jika diperlukan pada desain tertentu) dibuat solid untuk meminimalkan hambatan.
Pemasangan adalah kunci kedua setelah desain. Letakkan antena pada ketinggian setinggi mungkin (misalnya di atas menara kecil atau atap tertinggi) tanpa halangan visual langsung ke arah pemancar. Gunakan kabel koaksial berkualitas tinggi (seperti RG-6) untuk meminimalkan redaman sinyal selama perjalanan dari antena ke televisi.
Bahkan dengan antena UHF terbaik sekalipun, jika jaraknya ekstrem (di atas 80 km), Anda mungkin masih memerlukan bantuan penguat sinyal. Pasang Pre-Amplifier (Booster) tepat setelah titik koneksi kabel ke antena (bukan di dekat TV). Booster ini bertugas memperkuat sinyal lemah yang baru ditangkap sebelum sinyal tersebut mengalami peredaman lebih lanjut saat menuruni kabel panjang.
Pastikan antena selalu diarahkan (pointing) secara presisi ke menara pemancar. Gunakan aplikasi penunjuk arah digital jika Anda kesulitan menemukan posisi yang tepat. Dengan perencanaan yang matang mengenai dimensi dan lokasi pemasangan, Anda dapat **membuat antena TV UHF jarak jauh** yang mampu menangkap siaran digital dengan kualitas prima, meskipun Anda berada jauh dari pusat kota.
Ingatlah bahwa kualitas material akan sangat memengaruhi daya tahan dan kinerja jangka panjang antena Anda di luar ruangan.