Ayam lancuran, atau ayam yang sedang dalam masa remaja menjelang dewasa, membutuhkan perhatian khusus. Pada usia 5 bulan, ayam-ayam ini berada pada fase krusial transisi dari masa pertumbuhan cepat menuju kematangan seksual dan produksi penuh (bagi betina). Perawatan yang tepat pada fase ini sangat menentukan performa mereka di masa depan, baik sebagai ayam pedaging, petelur, atau ayam hias.
Gambar ilustrasi ayam remaja.
1. Nutrisi dan Pakan yang Tepat
Pada umur 5 bulan, kebutuhan nutrisi ayam mulai bergeser. Mereka tidak lagi memerlukan pakan starter atau grower dengan protein sangat tinggi, namun juga belum mencapai kebutuhan nutrisi penuh seperti ayam petelur afkir. Fokus utama adalah memenuhi kebutuhan kalsium untuk pembentukan tulang yang kuat dan menjaga pertumbuhan otot yang optimal.
Beberapa hal penting mengenai pakan:
- Transisi Pakan: Jika masih menggunakan pakan grower (misalnya protein 18-20%), pertimbangkan transisi perlahan ke pakan layer masa pra-produksi (sekitar 16-17% protein).
- Kalsium: Walaupun belum bertelur masif, persiapkan asupan kalsium. Tambahkan sedikit cangkang tiram atau tepung tulang sebagai suplemen, terutama untuk ayam betina yang akan segera bertelur.
- Air Minum Bersih: Pastikan ketersediaan air minum segar dan bersih tanpa henti. Dehidrasi pada fase pertumbuhan dapat menghambat perkembangan organ.
2. Manajemen Kandang yang Sehat
Kandang harus dijaga kebersihannya untuk mencegah munculnya penyakit yang mudah menyerang ayam remaja yang sedang mengalami perubahan sistem imun. Pada usia 5 bulan, ayam sudah mulai memerlukan ruang gerak yang lebih besar dibandingkan saat masih anakan.
Pertimbangkan aspek berikut dalam kandang:
- Ventilasi Optimal: Pastikan sirkulasi udara baik. Sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan penumpukan amonia yang mengganggu pernapasan.
- Kepadatan Rendah: Hindari kepadatan berlebih. Ayam yang terlalu berdesakan rentan stres dan mudah menularkan penyakit seperti koksidiosis atau CRD (Chronic Respiratory Disease).
- Sanitasi Litter: Ganti alas kandang (litter) secara berkala. Litter yang lembap adalah sarang terbaik bagi bakteri patogen dan parasit.
3. Program Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit
Meskipun program vaksinasi dasar (seperti ND atau Gumboro) seharusnya sudah selesai di usia dini, usia 5 bulan sering kali menjadi waktu untuk pemberian booster atau vaksinasi lanjutan tergantung pada potensi ancaman penyakit di area Anda. Konsultasikan dengan dokter hewan setempat mengenai jadwal vaksinasi yang sesuai untuk zona endemik Anda.
Pencegahan juga mencakup:
- Pengawasan Intensif: Pantau tingkah laku setiap hari. Ayam lancuran yang sakit cenderung lebih sulit untuk pulih jika terlambat diobati. Perhatikan nafsu makan, kotoran, dan aktivitas mereka.
- Kontrol Parasit: Lakukan pengobatan cacing (deworming) secara rutin, biasanya setiap 1-2 bulan sekali, karena ayam mulai banyak berinteraksi dengan tanah atau lingkungan luar.
4. Penyesuaian Lingkungan untuk Pematangan Seksual
Bagi peternak yang memelihara ayam petelur, usia 5 bulan adalah momen penting menjelang dimulainya periode puncak produksi. Pada ayam jantan, ini adalah saat di mana tanda-tanda kejantanan seperti jengger dan pial mulai membesar signifikan.
Untuk ayam betina, manajemen cahaya sangat krusial. Umumnya, ayam mulai bertelur ketika mereka terpapar sekitar 14-15 jam cahaya per hari. Jika Anda ingin mendorong ayam untuk segera bertelur, pastikan pencahayaan yang memadai telah diterapkan sesuai dengan target umur bertelur jenis ayam yang Anda pelihara. Jangan mengubah jadwal pemberian cahaya secara drastis karena bisa menyebabkan stres.
Kesimpulan
Merawat ayam lancuran umur 5 bulan adalah tentang persiapan. Persiapan nutrisi yang seimbang, lingkungan yang higienis, serta pengawasan kesehatan yang ketat akan memastikan bahwa investasi waktu dan biaya Anda membuahkan hasil maksimal ketika ayam mencapai usia dewasa dan produktif. Perhatian detail pada fase ini adalah kunci keberhasilan jangka panjang dalam beternak ayam.