Fase pertumbuhan ayam broiler sangat menentukan keberhasilan budidaya. Salah satu periode krusial yang perlu mendapatkan perhatian intensif adalah saat ayam broiler umur 21 hari. Pada usia ini, ayam telah melewati fase starter dan memasuki fase grower, di mana laju pertambahan bobot tubuhnya harus dimaksimalkan sambil mempersiapkan transisi menuju fase finisher. Manajemen yang tepat pada minggu ketiga kehidupan sangat menentukan efisiensi pakan dan standar kesehatan ternak secara keseluruhan.
Ilustrasi perkembangan ayam broiler pada fase grower.
Kebutuhan Nutrisi di Minggu Ketiga
Pada ayam broiler umur 21 hari, kebutuhan nutrisi mengalami pergeseran signifikan dibandingkan masa starter. Energi dan protein harus tetap tinggi, namun komposisi asam amino esensial mulai disesuaikan untuk mendukung pembentukan massa otot yang lebih padat. Protein biasanya berkisar antara 19% hingga 21% pada ransum grower (minggu ke-3). Keseimbangan antara energi metabolisme (ME) sangat penting untuk memastikan laju konversi pakan (FCR) tetap efisien.
Mineral makro seperti Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) harus dipantau ketat, meskipun kebutuhan kalsium belum setinggi fase bertelur. Perhatian khusus juga diberikan pada suplai vitamin dan elektrolit, terutama jika lingkungan kandang mulai menunjukkan peningkatan suhu atau kelembaban yang dapat memicu stres.
Manajemen Lingkungan dan Kandang
Stabilitas lingkungan adalah kunci utama pada usia ini. Tiga aspek utama yang harus dikontrol adalah suhu, ventilasi, dan kepadatan kandang.
- Suhu Optimal: Suhu ideal untuk ayam broiler umur 3 minggu (21 hari) umumnya berada di kisaran 26°C hingga 28°C. Penurunan suhu yang terlalu cepat atau fluktuasi yang ekstrem dapat menghambat pertumbuhan dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
- Ventilasi: Seiring bertambahnya bobot dan populasi ayam, kebutuhan oksigen meningkat dan produksi amonia juga melonjak. Ventilasi yang memadai sangat krusial untuk membuang gas berbahaya (terutama amonia) dan mengontrol kelembaban alas kandang (litter). Litter yang basah adalah sarang penyakit.
- Kepadatan: Pastikan kepadatan kandang tidak melebihi rekomendasi. Jika kepadatan terlalu tinggi pada ayam broiler umur 21 hari, kompetisi memperebutkan pakan dan minum meningkat, stres termal lebih mudah terjadi, dan penyebaran penyakit menjadi lebih cepat.
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Minggu ketiga sering kali menjadi periode rentan kedua setelah minggu pertama. Vaksinasi booster untuk penyakit seperti Newcastle Disease (ND) atau Gumboro (IBD) mungkin sedang aktif dilakukan, atau ayam sedang dalam masa respon imun. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap infeksi sekunder.
Monitoring kesehatan harian harus sangat intensif. Tanda-tanda lesu, nafsu makan menurun, atau adanya kotoran yang tidak normal (berbusa, berlendir, atau berdarah) harus segera diidentifikasi. Penggunaan probiotik atau prebiotik dalam pakan atau air minum dapat membantu menjaga keseimbangan flora usus yang sehat, yang merupakan garis pertahanan pertama terhadap patogen.
Transisi Menuju Fase Finisher
Memasuki usia 3 minggu menandai persiapan menuju fase akhir budidaya. Dalam beberapa hari ke depan, peternak akan melakukan pergantian pakan dari formulasi grower ke formulasi finisher. Proses pergantian pakan ini tidak boleh dilakukan secara mendadak. Idealnya, pergantian pakan dilakukan secara bertahap selama 3 hingga 5 hari, mencampurkan pakan lama dan pakan baru dengan rasio yang ditingkatkan setiap harinya. Hal ini bertujuan agar sistem pencernaan ayam dapat beradaptasi dengan perubahan komposisi nutrisi, mencegah diare, dan memastikan pertumbuhan tetap optimal hingga panen. Pemantauan bobot badan rata-rata harian (ADG) harus menjadi tolok ukur utama keberhasilan manajemen ayam broiler umur 21 hari ini.