Minggu keempat dalam siklus pemeliharaan ayam broiler sering disebut sebagai periode kritis atau masa transisi menuju fase akhir. Pada titik ini, ayam broiler umur 4 minggu telah melewati fase starter dan kini berada di tengah fase grower. Keberhasilan panen sangat bergantung pada manajemen yang diterapkan selama periode ini, terutama dalam hal nutrisi, kesehatan, dan lingkungan kandang.
Peningkatan Kebutuhan Nutrisi
Pada usia empat minggu, laju pertumbuhan ayam broiler sangat pesat. Berat badan rata-rata seharusnya sudah mencapai target yang ditetapkan oleh program pemeliharaan (biasanya berkisar antara 1.0 kg hingga 1.4 kg, tergantung strain). Kebutuhan nutrisi, khususnya protein dan energi, harus dipenuhi secara optimal agar potensi genetik ayam dapat termaksimalkan.
Transisi dari pakan fase grower ke fase finisher mungkin sudah mulai dilakukan, atau setidaknya perlu dipantau kesiapannya. Pakan fase grower umumnya memiliki kandungan energi metabolizable (EM) yang sedikit lebih tinggi dan tingkat protein yang disesuaikan untuk mendorong pembentukan massa otot secara signifikan. Penting untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan pakan yang drastis mendadak, karena ini dapat memicu stres pencernaan.
Manajemen Kepadatan dan Ventilasi
Ayam broiler umur 4 minggu memiliki bobot yang jauh lebih besar dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, yang berarti kebutuhan akan ruang gerak, pakan, dan minum menjadi lebih mendesak. Kepadatan kandang yang berlebihan adalah musuh utama pada fase ini, karena dapat menyebabkan:
- Peningkatan kadar amonia yang merusak saluran pernapasan.
- Kompetisi pakan yang tidak merata, menyebabkan perbedaan ukuran (uniformitas) yang buruk.
- Peningkatan kelembaban sekam akibat feses yang menumpuk.
Ventilasi menjadi faktor kunci. Jika pemeliharaan dilakukan di kandang tertutup (closed house), pengaturan suhu dan kelembaban harus sangat presisi. Suhu ideal untuk ayam umur 4 minggu cenderung menurun dibandingkan minggu pertama, berkisar antara 26°C hingga 28°C, namun aliran udara segar harus cukup untuk menghilangkan gas berbahaya dan uap air.
Pengendalian Penyakit dan Vaksinasi Akhir
Ayam yang memasuki minggu keempat umumnya sudah melewati sebagian besar program vaksinasi utama. Namun, manajemen biosekuriti harus diperketat. Pada fase ini, risiko penyakit yang ditularkan melalui lingkungan, seperti koksidiosis atau infeksi bakteri sekunder, meningkat karena adanya kontak yang lebih intensif dengan litter (sekam).
Amati kondisi feses secara rutin. Feses yang terlalu cair atau mengandung darah bisa menjadi indikasi awal masalah koksidiosis. Selain itu, perhatikan gejala pernapasan. Apabila ada gejala batuk atau bersin yang berkelanjutan, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk pencegahan penyebaran penyakit pernapasan seperti Mycoplasma atau ND (Newcastle Disease) jika periode booster diperlukan.
Kesehatan Kaki dan Mobilitas
Salah satu tantangan besar pada ayam broiler umur 4 minggu adalah masalah pada kaki dan persendian. Pertumbuhan tulang dan otot yang sangat cepat seringkali tidak diimbangi dengan perkembangan persendian yang sempurna, terutama jika manajemen nutrisi (terutama keseimbangan Ca:P) kurang tepat atau kepadatan terlalu tinggi.
Pastikan litter tetap kering dan tidak menggumpal. Litter yang basah meningkatkan risiko luka pada telapak kaki (bumble foot) dan menyebabkan ayam enggan bergerak untuk mencari pakan dan minum. Mobilitas yang baik memastikan semua ayam mendapatkan asupan yang cukup, menjaga uniformitas, dan mengurangi stres panas.
Persiapan Menuju Fase Finisher
Memasuki minggu kelima dan keenam, ayam akan memasuki fase finisher di mana fokus utama adalah konversi pakan menjadi daging secepat mungkin. Oleh karena itu, ayam broiler umur 4 minggu adalah waktu yang tepat untuk melakukan penyesuaian minor terakhir pada sistem perkandangan dan memastikan semua lini pakan serta minum berfungsi maksimal. Kualitas air minum harus selalu terjamin kebersihannya, karena pada fase ini, konsumsi air meningkat drastis seiring dengan peningkatan konsumsi pakan dan suhu lingkungan. Pengendalian lingkungan yang baik selama fase ini akan menentukan efisiensi yang akan didapat saat panen.