Panduan Praktis Agar Ayam Petelur Bertelur Setiap Hari
Mendapatkan Produktivitas Telur Maksimal
Mencapai target di mana ayam petelur dapat menghasilkan telur secara konsisten setiap hari adalah impian setiap peternak. Produktivitas harian ini tidak terjadi secara ajaib, melainkan hasil dari manajemen pemeliharaan yang terstruktur dan perhatian detail terhadap kebutuhan nutrisi, lingkungan, serta kesehatan ternak. Ayam petelur yang stres atau kekurangan nutrisi akan menurunkan produksi telurnya secara drastis. Oleh karena itu, memahami faktor kunci adalah langkah pertama menuju kesuksesan peternakan.
Fokus utama dalam mencapai produksi telur harian terletak pada tiga pilar utama: nutrisi yang tepat, lingkungan hidup yang ideal, dan pencegahan penyakit yang efektif. Dengan mengoptimalkan ketiga aspek ini, kita dapat mendorong potensi genetik ayam untuk berproduksi secara maksimal sepanjang periode bertelurnya.
Visualisasi faktor kunci untuk produksi telur harian.
1. Nutrisi Adalah Kunci Utama
Nutrisi yang seimbang adalah faktor paling signifikan yang mempengaruhi frekuensi bertelur. Ayam petelur membutuhkan energi tinggi, protein yang cukup (terutama asam amino seperti metionin dan lisin), serta mineral esensial.
Kalsium Tinggi: Untuk pembentukan cangkang telur yang kuat, kandungan kalsium harus mencapai 3.5% hingga 4.5% dari total pakan, terutama pada ayam yang sudah mulai bertelur. Berikan sumber kalsium terpisah (grit/cangkang tiram) agar ayam bisa mengambil sesuai kebutuhan.
Protein Optimal: Pakan starter (0-8 minggu) membutuhkan protein sekitar 20-22%, grower (8-18 minggu) 16-18%, dan layer (di atas 18 minggu) sekitar 16-18%. Kekurangan protein menyebabkan ayam berhenti bertelur atau menghasilkan telur kecil.
Vitamin dan Mineral: Pastikan suplai Vitamin D yang cukup karena ia berperan vital dalam penyerapan kalsium. Vitamin E dan Selenium juga penting untuk kualitas telur dan reproduksi.
2. Manajemen Pencahayaan yang Konsisten
Ayam petelur memerlukan stimulasi cahaya yang cukup untuk mengatur siklus reproduksinya. Cahaya memicu pelepasan hormon yang mendorong pembentukan telur.
Durasi Ideal: Idealnya, ayam petelur membutuhkan minimal 14 hingga 16 jam cahaya per hari. Kurang dari 14 jam akan menurunkan produksi.
Intensitas: Cahaya harus cukup terang namun tidak menyilaukan. Gunakan lampu dengan watt yang sesuai dan pastikan penyebarannya merata di dalam kandang.
Hindari Perubahan Mendadak: Jangan pernah mengurangi durasi pencahayaan setelah ayam mulai bertelur, karena ini dapat menyebabkan stres dan moulting (merontokkan bulu), yang menghentikan produksi telur sementara waktu.
3. Lingkungan Kandang yang Nyaman
Lingkungan yang terkontrol sangat penting untuk mengurangi stres termal dan psikologis, yang merupakan pembunuh produksi telur.
Ventilasi: Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghilangkan amonia dan kelembapan berlebih. Amonia tinggi menyebabkan iritasi pernapasan dan stres.
Suhu: Kisaran suhu ideal untuk ayam petelur adalah antara 20°C hingga 26°C. Suhu di atas 30°C akan menyebabkan ayam kepanasan, nafsu makan menurun, dan produksi telur anjlok.
Kepadatan Ternak: Jangan terlalu padat. Kepadatan yang berlebihan meningkatkan kompetisi pakan, stres, dan risiko penyakit. Sediakan minimal 0.03 hingga 0.04 meter persegi per ekor ayam.
4. Kesehatan dan Pengelolaan Stres
Ayam yang sakit tentu tidak akan memproduksi telur setiap hari. Manajemen kesehatan proaktif adalah investasi, bukan biaya tambahan.
Program Vaksinasi: Ikuti jadwal vaksinasi yang ketat untuk penyakit utama seperti ND (Newcastle Disease), Gumboro, dan Fowl Pox.
Air Minum Bersih: Pastikan air minum selalu segar, bersih, dan tersedia 24 jam penuh. Dehidrasi sangat cepat menurunkan produksi telur. Pertimbangkan penggunaan elektrolit saat cuaca panas.
Pengelolaan Parasit: Cek rutin keberadaan kutu atau cacing. Infestasi parasit mengurangi penyerapan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk pembentukan telur.
Kesimpulan
Mendapatkan hasil telur harian dari ayam petelur adalah hasil dari ketekunan menerapkan standar pemeliharaan yang tinggi. Keseimbangan antara nutrisi superior, pencahayaan yang terukur, lingkungan kandang yang sejuk dan ventilatif, serta program kesehatan yang disiplin akan memastikan bahwa setiap ayam dalam kawanan Anda mencapai potensi reproduksinya secara maksimal, hari demi hari.