Panduan Lengkap: Berapa Hari Telur Ayam Serama Menetas?
Ayam Serama, dengan posturnya yang mungil dan gayanya yang elegan, telah menjadi favorit di kalangan penghobi unggas hias. Salah satu aspek penting dalam pemeliharaan Serama adalah memahami siklus reproduksinya, terutama waktu yang dibutuhkan agar telur ayam Serama menetas. Mengetahui durasi inkubasi yang tepat sangat krusial untuk keberhasilan penetasan dan kelangsungan populasi ayam hias yang unik ini.
Durasi Standar Inkubasi Telur Serama
Secara umum, ayam domestik (Gallus gallus domesticus) memiliki masa inkubasi yang relatif stabil. Untuk telur ayam Serama, seperti ayam kampung atau ayam ras lainnya, waktu yang dibutuhkan untuk menetas adalah **sekitar 21 hari**.
Namun, angka 21 hari ini adalah rata-rata. Ada beberapa faktor yang dapat sedikit memengaruhi kapan penetasan akan terjadi, baik itu hari ke-20 atau hari ke-22. Stabilitas suhu dan kelembaban selama proses inkubasi adalah kunci utama yang menentukan keberhasilan penetasan.
Faktor Penting yang Mempengaruhi Waktu Tetas
Meskipun periode 21 hari adalah pedoman, peternak harus memperhatikan kondisi inkubasi. Kegagalan atau keterlambatan penetasan sering kali disebabkan oleh penyimpangan pada tiga variabel utama:
1. Suhu Inkubasi
- Suhu Ideal: Suhu konstan antara 37.5°C hingga 37.8°C (99.5°F hingga 100°F) adalah yang paling optimal.
- Dampak Variasi Suhu: Suhu yang terlalu rendah akan memperlambat perkembangan embrio, berpotensi menyebabkan kematian embrio atau keterlambatan penetasan beberapa hari. Suhu yang terlalu tinggi (di atas 39°C) dapat menyebabkan cacat lahir atau kematian dini.
2. Kelembaban
Kelembaban berperan penting dalam mencegah penguapan cairan amniotik yang berlebihan dari dalam telur. Kelembaban yang kurang akan membuat membran telur mengeras, yang dapat menyulitkan anak ayam memecahkan cangkang.
- Kelembaban Awal (Hari 1-18): Pertahankan antara 50% hingga 55%.
- Kelembaban Akhir (Hari 19-21 - Fase Pengeraman): Tingkatkan menjadi 65% hingga 75% untuk melembutkan cangkang saat anak ayam mulai mematuk (pipping).
3. Pemutaran Telur (Turning)
Telur yang diinkubasi secara alami akan diputar oleh induknya. Jika menggunakan mesin penetas (hatcher), telur harus diputar setidaknya 3 hingga 5 kali sehari. Pemutaran mencegah embrio menempel pada membran cangkang bagian dalam.
- Telur yang tidak diputar dengan baik cenderung mengalami kegagalan penetasan, terlepas dari suhu yang tepat.
- Hentikan pemutaran pada hari ke-18 untuk memungkinkan anak ayam Serama memposisikan diri untuk menetas.
Apa yang Terjadi Pada Hari-Hari Terakhir?
Menjelang hari penetasan (hari ke-19 hingga ke-21), akan terlihat beberapa tanda bahwa proses penetasan akan segera dimulai:
- Pipping (Pemecahan Cangkang Awal): Anak ayam akan menggunakan gigi telurnya untuk membuat lubang kecil di bagian tumpul telur. Ini sering terjadi sekitar hari ke-20.
- Lockdown: Fase ini adalah ketika pemutaran harus dihentikan dan kelembaban ditingkatkan.
- Pecahan Besar: Setelah pipping, anak ayam Serama akan beristirahat sejenak. Kemudian, ia akan mendorong cangkang dari dalam secara bertahap hingga cangkang terbelah dua. Proses ini bisa memakan waktu 12 hingga 24 jam.
Kesabaran adalah kunci pada fase ini. Jangan pernah mencoba membantu membuka cangkang kecuali jika Anda melihat darah atau jika anak ayam tampak benar-benar macet selama lebih dari 24 jam setelah pipping besar. Membantu terlalu cepat dapat menyebabkan pendarahan internal atau cacat pada kaki dan sayap.
Perbedaan dengan Unggas Lain
Meskipun masa inkubasi ayam Serama sama dengan ayam broiler atau ayam kate (bantam) lainnya, penting untuk dicatat bahwa ayam Serama adalah unggas yang relatif sensitif terhadap stres lingkungan. Oleh karena itu, pastikan kandang pengeraman induk Serama (jika dierami secara alami) berada di tempat yang tenang, bebas dari predator, dan terlindungi dari perubahan suhu mendadak.
Secara ringkas, jika Anda berhasil mempertahankan suhu stabil 37.7°C dan kelembaban yang sesuai, telur ayam Serama Anda seharusnya akan mulai menetas pada hari ke-21. Pemantauan rutin dan lingkungan yang mendukung adalah investasi terbaik untuk mendapatkan anakan Serama yang sehat.