Representasi visual tugas pengawalan dan etika.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) merupakan Garda Terdepan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki peran multidimensi dalam menjaga keutuhan bangsa, mengawal program keagamaan, hingga menjaga ketertiban masyarakat. Salah satu elemen kunci yang memastikan kelancaran dan kehormatan setiap kegiatan adalah **Protokoler Banser**. Peran ini seringkali tidak terlihat secara langsung oleh publik umum, namun esensinya sangat vital dalam citra organisasi dan efektivitas acara.
Definisi dan Ruang Lingkup Protokoler Banser
Protokoler dalam konteks Banser merujuk pada seperangkat aturan, etika, tata cara, dan prosedur yang harus dipatuhi dalam melaksanakan upacara, menerima tamu penting, mengatur alur kegiatan, serta memberikan penghormatan yang layak kepada pejabat atau ulama yang hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh atau melibatkan Banser.
Ruang lingkup tugas protokol tidak hanya terbatas pada saat acara berlangsung, tetapi juga mencakup persiapan matang sebelum acara dan evaluasi setelahnya. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa setiap aspek acara berjalan sesuai rencana, tertib, dan mencerminkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah An Nahdliyah yang dijunjung tinggi oleh NU.
Tanggung Jawab Utama Seorang Protokoler
Seorang anggota Banser yang ditugaskan sebagai protokol dituntut memiliki kepekaan tinggi terhadap situasi dan pemahaman mendalam mengenai hirarki kelembagaan. Beberapa tanggung jawab utama meliputi:
- Pengaturan Tamu Kehormatan (VVIP): Memastikan tamu penting, baik dari unsur pemerintahan, militer, kepolisian, maupun sesepuh NU, mendapatkan penyambutan, pengawalan, dan tempat duduk sesuai dengan urutan protokoler yang berlaku.
- Pengaturan Upacara Resmi: Bertanggung jawab penuh atas rangkaian upacara resmi Banser, seperti pengibaran bendera, penghormatan, laporan komandan upacara, hingga pembacaan ikrar. Ketepatan waktu dan gerakan sangat ditekankan di sini.
- Koordinasi Lapangan: Menjadi penghubung utama antara Komandan Satuan, panitia acara, dengan unsur pengamanan lainnya untuk memastikan alur kegiatan berjalan mulus tanpa hambatan teknis.
- Penampilan dan Etika: Menjaga kerapian seragam, postur tubuh, dan tata krama yang baik. Protokoler adalah wajah organisasi di mata publik dan tamu.
Etika Protokoler di Tengah Dinamika Lapangan
Berbeda dengan protokol sipil yang mungkin lebih kaku, protokol Banser harus mampu beradaptasi dengan lingkungan lapangan yang dinamis, bahkan terkadang tidak terduga. Etika yang diusung harus memadukan antara penghormatan formal dengan sikap kesiapsiagaan sebagai komponen keamanan.
Seorang protokol Banser wajib memahami adab dalam berinteraksi dengan ulama (dzurriyah dan kyai sepuh). Kesopanan verbal dan non-verbal adalah mutlak. Misalnya, dalam memberikan laporan, suara harus jelas, tegas, namun tetap menunjukkan rasa hormat yang mendalam. Penggunaan bahasa yang santun dan sesuai konteks acara sangat ditekankan.
Disiplin dan Ketegasan dalam Pelaksanaan
Meskipun menekankan kesantunan, tugas protokol tidak dapat ditawar dalam hal kedisiplinan. Ketika sebuah acara telah ditetapkan run-downnya, protokol bertugas memastikan tidak ada penyimpangan waktu. Jika terjadi gangguan, protokol harus cepat mengambil inisiatif untuk mengatasinya atau segera melapor kepada atasan tanpa menimbulkan kepanikan.
Disiplin ini juga tercermin dalam standar kesiapan fisik dan mental. Protokoler seringkali harus berdiri dalam posisi siaga dalam waktu lama, membutuhkan stamina yang prima. Mereka adalah ujung tombak visual yang menunjukkan profesionalisme Banser dalam melaksanakan tugas pengamanan dan penghormatan.
Pentingnya Pelatihan Protokoler
Mengingat kompleksitas tugas ini, pelatihan khusus mengenai keprotokolan sangat penting diadakan secara berkala di tingkat Satuan Kerja (Satker) Banser. Pelatihan ini harus mencakup simulasi pengawalan, tata cara peletakan bendera, hingga praktik memberikan penghormatan militer yang disesuaikan dengan standar organisasi.
Dengan adanya personel protokol yang terlatih dan berdedikasi, acara-acara penting yang melibatkan Banser, mulai dari peringatan hari besar Islam, pengajian akbar, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan, dapat berjalan dengan lancar, terhormat, dan meninggalkan kesan positif bagi seluruh hadirin. Protokoler Banser adalah cerminan integritas organisasi dalam menghargai waktu, tamu, dan nilai-nilai yang diperjuangkannya.