Anyang-anyangan, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah kondisi yang sangat mengganggu di mana seseorang merasakan dorongan untuk buang air kecil secara terus-menerus, namun hanya sedikit urin yang keluar, sering disertai rasa nyeri atau perih saat berkemih. Kondisi ini umumnya menandakan adanya iritasi atau peradangan pada saluran kemih.
Memahami akar masalah adalah langkah pertama menuju pengobatan yang tepat. Penyebab anyang-anyangan sangat beragam, mulai dari infeksi ringan hingga kondisi medis yang lebih serius:
Ini adalah penyebab paling umum. Bakteri (seringkali E. coli) masuk ke saluran kemih dan berkembang biak di kandung kemih. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada dinding kandung kemih (sistitis), yang memicu rasa ingin buang air kecil yang mendesak dan nyeri saat proses berkemih. Pada pria, ISK bisa terjadi pada uretra (uretritis) atau prostat (prostatitis).
Batu ginjal yang bergerak turun atau mengendap di ureter atau kandung kemih dapat menggores atau mengiritasi dinding saluran kemih. Iritasi fisik ini memicu sinyal saraf yang menyebabkan rasa nyeri dan sering buang air kecil yang tidak tertahankan.
Pada wanita, infeksi seperti klamidia atau gonore dapat menyebabkan radang pada uretra (uretritis), yang gejalanya sangat mirip dengan ISK, termasuk rasa perih saat kencing dan sering ingin buang air kecil.
Pembesaran prostat jinak (BPH) atau prostatitis (peradangan prostat) dapat menekan uretra, menyebabkan kesulitan buang air kecil, aliran urin yang lemah, dan sensasi tidak tuntas yang sering disalahartikan sebagai anyang-anyangan yang kronis.
Beberapa zat dapat mengiritasi lapisan kandung kemih, seperti:
Kondisi kronis seperti diabetes (karena tingginya kadar gula dalam urin yang mengundang bakteri) atau kondisi autoimun seperti sistitis interstisial (kandung kemih sensitif) juga bisa menjadi penyebab yang lebih kompleks.
Pengobatan sangat bergantung pada penyebab dasarnya. Jika Anda mengalami gejala parah, demam, atau terdapat darah dalam urin, segera cari pertolongan medis. Namun, untuk kasus ringan, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan gejala:
Jika gejala berlangsung lebih dari 24-48 jam atau disertai demam, langkah pertama adalah mengunjungi dokter. Dokter biasanya akan melakukan tes urin (urinalisis) untuk mendeteksi keberadaan bakteri atau sel darah putih. Jika terdeteksi bakteri, antibiotik akan diresepkan untuk memberantas infeksi.
Ini adalah kunci pengobatan awal, terutama jika penyebabnya adalah ISK. Minum banyak air membantu "membilas" bakteri keluar dari saluran kemih secara lebih cepat. Targetkan minum minimal 8-10 gelas air putih sehari, kecuali jika Anda memiliki kondisi medis tertentu (seperti gagal jantung atau ginjal) yang membatasi asupan cairan.
Jus cranberry murni tanpa pemanis tinggi telah terbukti secara ilmiah dapat membantu mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kemih. Meskipun bukan obat, ini adalah pencegahan yang baik saat pemulihan.
Hindari sementara minuman yang bersifat iritan seperti kopi, teh berkafein tinggi, minuman bersoda, alkohol, dan makanan pedas. Zat-zat ini dapat memperburuk iritasi pada kandung kemih yang sudah meradang.
Untuk meredakan rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang timbul akibat tekanan di kandung kemih, letakkan botol air hangat atau bantal pemanas di perut bagian bawah (area kandung kemih). Kehangatan dapat membantu mengendurkan otot dan mengurangi rasa kram.
Selalu bersihkan area genital dari arah depan ke belakang, baik saat buang air besar maupun kecil, untuk mencegah bakteri dari anus berpindah ke uretra. Hindari penggunaan sabun beraroma tajam di area sensitif.
Ingat, anyang-anyangan adalah sinyal penting dari tubuh. Mengabaikannya dapat memungkinkan infeksi menyebar ke ginjal, yang jauh lebih serius. Penanganan dini dengan hidrasi dan konsultasi dokter adalah cara terbaik untuk mendapatkan pemulihan total.