Panduan: Cara Ayam Broiler Bertelur (Fokus pada Reproduksi)

Ayam broiler secara genetika dikembangbiakkan untuk tujuan utama yaitu pertumbuhan massa otot yang cepat, bukan untuk produksi telur yang maksimal. Oleh karena itu, memaksakan ayam broiler untuk bertelur secara efisien bertentangan dengan sifat alami pembiakannya. Namun, dalam konteks peternakan skala kecil atau jika ada kebutuhan mendesak, ada beberapa kondisi manajemen yang perlu dioptimalkan agar ayam broiler (terutama ayam yang telah melewati masa panen ideal) dapat menunjukkan potensi reproduksinya.

Pemahaman mendasar ini penting: ayam broiler komersial cenderung berhenti bertelur atau menghasilkan telur yang sangat sedikit setelah usia 8 hingga 10 minggu karena fokus tubuh mereka adalah pada pembentukan daging.

Betina Jantan Telur Kombinasi Ideal

Ilustrasi kebutuhan pejantan dan betina untuk reproduksi.

1. Pemilihan Ayam yang Tepat (Sistem Persilangan)

Secara alami, ayam broiler jarang bertelur dalam jumlah signifikan karena program pembiakannya fokus pada daging. Jika Anda ingin mencoba memproduksi telur dari lini broiler, Anda harus menggunakan ayam yang sudah cukup umur, yaitu melewati fase pertumbuhan cepat (biasanya di atas 12 minggu). Namun, perlu diingat, efisiensi telur ayam broiler jauh di bawah ayam petelur murni (Layer).

Untuk produksi telur tetas, Anda membutuhkan campuran ayam jantan (pejantan) dan ayam betina (induk).

2. Nutrisi Khusus untuk Produksi Telur

Perubahan nutrisi adalah kunci utama untuk mengalihkan fokus metabolisme ayam dari pembentukan otot menjadi pembentukan telur. Pakan broiler finisher sangat kaya protein dan energi untuk pertumbuhan, yang tidak optimal untuk telur.

Ketika ayam mulai menunjukkan tanda-tanda siap bertelur (biasanya setelah usia 5 bulan jika dipelihara), mereka harus dialihkan ke pakan yang sesuai:

3. Lingkungan dan Manajemen Kandang

Kondisi kandang sangat memengaruhi respons hormonal ayam terhadap produksi telur. Stres lingkungan adalah pembunuh utama produksi telur, bahkan pada ayam petelur murni, apalagi pada broiler yang sensitif.

4. Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Ayam broiler rentan terhadap masalah metabolisme dan jantung jika dipelihara melebihi masa panen konvensional. Program vaksinasi dan biosekuriti yang ketat harus dilanjutkan.

Perhatikan tanda-tanda penyakit pernapasan atau koksidiosis, karena penyakit akan langsung menghentikan siklus bertelur. Jika ayam sakit, prioritaskan pengobatan daripada usaha memaksa produksi telur.

Kesimpulan tentang Ayam Broiler dan Telur

Meskipun secara teknis memungkinkan ayam broiler menghasilkan telur dengan modifikasi pakan dan lingkungan yang intensif, hasilnya tidak akan pernah sebanding dengan ayam petelur yang memang didesain untuk tujuan tersebut. Upaya ini lebih merupakan eksperimen atau cara memanfaatkan ayam yang kelebihan bobot atau terlalu tua untuk pasar daging, bukan sebagai sumber pendapatan utama dari telur.

Fokus utama peternakan broiler tetaplah pada pertumbuhan daging yang efisien dalam jangka waktu 5-7 minggu. Manajemen yang tepat dalam konteks ini berarti menjaga kesehatan mereka hingga mencapai bobot pasar yang diinginkan.

🏠 Homepage