Mengenal Pembengkakan Pembuluh Aorta Perut (AAA)

Pembengkakan pembuluh darah aorta di area perut, yang secara medis dikenal sebagai Aneurisma Aorta Abdominal (AAA), merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian dan pemahaman mendalam. Aorta sendiri adalah pembuluh darah terbesar dalam tubuh yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh organ. Ketika dinding aorta melemah dan membengkak, terbentuklah aneurisma yang berpotensi mengancam jiwa jika pecah.

Ilustrasi Pembengkakan Pembuluh Aorta Perut Aorta Normal AAA (Pembengkakan) Area Abdominal (Perut)

Apa Itu Aneurisma Aorta Abdominal?

AAA terjadi ketika dinding arteri aorta di perut melemah dan mulai menonjol keluar atau menggelembung akibat tekanan darah yang terus menerus. Jika pembengkakan ini terus membesar, risiko pecahnya dinding aorta (ruptur) menjadi sangat tinggi. Ruptur aorta adalah keadaan darurat medis yang seringkali fatal karena menyebabkan pendarahan internal hebat.

Meskipun bisa terjadi di bagian aorta mana pun, sekitar 90% AAA terjadi di area perut, yaitu di bawah bagian yang menuju ke ginjal. Ukuran aneurisma sangat menentukan tingkat risikonya. Aneurisma kecil mungkin tidak menimbulkan gejala dan berkembang lambat, namun yang besar memerlukan intervensi medis segera.

Faktor Risiko Utama

Mengenali faktor risiko adalah langkah pertama dalam pencegahan. Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang menderita pembengkakan pembuluh aorta perut meliputi:

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Salah satu aspek paling berbahaya dari AAA adalah sifatnya yang seringkali "diam" atau asimtomatik, terutama pada ukuran kecil. Banyak kasus terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan medis rutin atau pemeriksaan pencitraan untuk kondisi lain.

Namun, jika aneurisma membesar atau mulai pecah, gejala berikut bisa muncul dan memerlukan penanganan darurat:

Diagnosis dan Penanganan

Diagnosis AAA biasanya dilakukan melalui beberapa metode pencitraan:

  1. USG (Ultrasonografi): Sering digunakan sebagai tes skrining awal karena cepat, tidak invasif, dan akurat.
  2. CT Scan (Computed Tomography): Memberikan gambaran detail mengenai ukuran dan bentuk aneurisma.
  3. MRA (Magnetic Resonance Angiography): Digunakan untuk menilai lebih lanjut struktur pembuluh darah.

Penanganan AAA sangat bergantung pada ukuran dan kecepatan pertumbuhannya. Untuk aneurisma kecil yang stabil, dokter biasanya merekomendasikan 'pengawasan aktif' (watchful waiting), yang melibatkan pemantauan rutin dan modifikasi gaya hidup, seperti berhenti merokok, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kadar kolesterol.

Jika aneurisma telah mencapai ukuran kritis (umumnya di atas 5,5 cm) atau menunjukkan pertumbuhan cepat, prosedur perbaikan diperlukan. Pilihan utama meliputi:

Pencegahan melalui pemeriksaan dini, terutama bagi individu dengan faktor risiko kuat, adalah kunci untuk mengelola dan mencegah komplikasi fatal dari pembengkakan pembuluh aorta perut ini.

🏠 Homepage