Ilustrasi Kesehatan dan Perawatan
Anyang-anyangan, atau dikenal secara medis sebagai disuria, adalah kondisi yang sangat mengganggu. Gejala berupa rasa nyeri atau panas saat buang air kecil, sering ingin berkemih namun urin yang keluar sedikit, seringkali dialami oleh siapa saja, termasuk ibu menyusui. Bagi ibu yang sedang memberikan ASI eksklusif, kekhawatiran utama adalah keamanan obat-obatan yang dikonsumsi agar tidak berdampak buruk pada kualitas dan kuantitas ASI.
Sebelum mencari obat, penting untuk memahami penyebabnya. Anyang-anyangan umumnya disebabkan oleh Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK pada ibu menyusui memerlukan penanganan yang cepat namun hati-hati, karena tubuh ibu sedang dalam kondisi rentan dan prioritas utama adalah menjaga kelancaran menyusui.
Selama menyusui, banyak obat yang sebelumnya aman kini harus dipertimbangkan ulang. Beberapa antibiotik atau obat pereda nyeri yang umum digunakan untuk ISK mungkin memiliki potensi untuk masuk ke dalam aliran darah, dan selanjutnya dapat diekskresikan ke dalam ASI. Meskipun banyak bakteri penyebab ISK dapat diatasi dengan antibiotik yang aman untuk menyusui (kategori L1 atau L2 berdasarkan klasifikasi Hale), ibu tetap disarankan mencari solusi non-farmakologis terlebih dahulu atau berkonsultasi langsung.
Pengobatan yang tidak tepat tidak hanya berisiko pada bayi, tetapi juga bisa memperparah kondisi ibu, terutama karena kelelahan dan kurang tidur akibat mengurus bayi baru lahir.
Fokus utama pengobatan harus berpusat pada hidrasi tinggi dan bahan-bahan herbal yang telah teruji aman atau memiliki risiko transfer ASI yang sangat rendah. Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan:
Ini adalah langkah pertama dan terpenting, terlepas dari penyebabnya. Minum air putih dalam jumlah sangat banyak (minimal 3 liter per hari) membantu membilas bakteri dari saluran kemih. Untuk ibu menyusui, hidrasi yang baik juga mendukung produksi ASI.
Cranberry dikenal memiliki senyawa proanthocyanidins (PACs) yang mencegah bakteri E. coli (penyebab utama ISK) menempel pada dinding saluran kemih. Pastikan Anda menggunakan jus cranberry murni tanpa tambahan gula. Gula justru dapat memicu pertumbuhan bakteri lain. Meskipun aman, konsumsi dalam jumlah berlebihan harus dikontrol karena dapat memengaruhi perut bayi.
Di Indonesia, kumis kucing (Orthosiphon aristatus) sering digunakan sebagai diuretik alami. Sifatnya membantu meningkatkan produksi urin, yang secara efektif membantu membersihkan saluran kemih. Kumis kucing termasuk dalam kategori tanaman herbal yang secara tradisional dianggap aman untuk ibu menyusui jika dikonsumsi dalam dosis wajar sebagai teh atau ekstrak.
Meningkatkan dosis Vitamin C dapat membantu mengasamkan pH urine. Lingkungan urine yang lebih asam kurang kondusif bagi pertumbuhan bakteri. Vitamin C umumnya sangat aman untuk ibu menyusui dan bahkan bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
Menjaga keseimbangan flora baik di usus dan vagina sangat penting. Probiotik, terutama yang mengandung strain Lactobacillus, dapat membantu mencegah bakteri jahat menyebar dari area anus ke uretra. Probiotik aman dikonsumsi selama menyusui.
Meskipun solusi alami bisa meredakan gejala ringan, ada kondisi di mana penanganan medis profesional mutlak diperlukan. Jangan menunda konsultasi ke dokter atau bidan jika Anda mengalami:
Dokter akan meresepkan antibiotik yang masuk dalam kategori aman untuk ibu menyusui. Jangan pernah mengonsumsi sisa antibiotik dari kehamilan sebelumnya atau antibiotik milik orang lain tanpa resep. Prioritaskan kesehatan Anda dan keamanan si kecil saat memilih obat anyang anyangan untuk ibu menyusui.
Ingatlah bahwa kondisi ini seringkali temporer, dan dengan penanganan yang tepat serta menjaga kebersihan area intim, Anda bisa segera pulih tanpa mengorbankan masa menyusui Anda yang berharga.