Anjing kampung, atau yang sering kita kenal sebagai anjing lokal Indonesia, adalah bagian tak terpisahkan dari lanskap fauna domestik kita. Meskipun sering dianggap sebagai anjing ‘asal jadi’, mereka memiliki keunikan genetik dan ketahanan yang luar biasa. Namun, seperti semua anjing, mereka melalui fase pertumbuhan yang krusial—masa di mana fondasi kesehatan, perilaku, dan struktur tubuh mereka dibentuk.
Memahami kebutuhan spesifik anjing kampung pada setiap tahapan pertumbuhannya adalah kunci untuk memastikan mereka tumbuh menjadi hewan peliharaan yang sehat, cerdas, dan bahagia. Fase ini memerlukan perhatian ekstra terhadap nutrisi, sosialisasi, dan stimulasi mental.
Ini adalah masa sangat rentan. Anak anjing sepenuhnya bergantung pada induknya untuk makanan dan kehangatan. Pada fase ini, fokus utama pemilik adalah memastikan lingkungan yang bersih, hangat, dan tenang. Kolostrum dari induk sangat penting untuk membangun sistem imun mereka.
Mata dan telinga mulai berfungsi penuh. Mereka mulai mencoba berjalan dan menunjukkan kesadaran lingkungan. Proses penyapihan (pengenalan makanan padat) biasanya dimulai pada minggu keempat, seringkali dengan bubur khusus anjing atau makanan basah yang dihaluskan.
Ini adalah "jendela emas" untuk pembentukan perilaku. Anak anjing kampung harus terpapar berbagai suara, pemandangan, orang, dan anjing lain yang sudah divaksinasi. Sosialisasi yang positif selama periode ini mencegah munculnya rasa takut atau agresi di masa dewasa. Pemberian vaksinasi dasar juga dimulai pada fase ini.
Anjing kampung sering kali mencapai ukuran dewasa relatif cepat, meskipun mereka mungkin belum sepenuhnya matang secara mental hingga usia 18 bulan atau lebih. Kebutuhan kalori dan protein mereka sangat tinggi. Makanan harus diformulasikan khusus untuk anak anjing ('puppy food') untuk mendukung perkembangan tulang dan otot yang cepat.
Kebutuhan Olahraga: Mulai dengan sesi bermain pendek dan terstruktur saat masih kecil. Ketika mereka memasuki masa remaja, durasi dan intensitas olahraga harus ditingkatkan untuk menyalurkan energi mereka secara positif. Anjing yang bosan cenderung merusak atau mengembangkan perilaku destruktif.
Kesehatan Gigi: Meskipun sering terabaikan, perawatan gigi harus dimulai sejak dini. Mengunyah mainan atau tulang aman dapat membantu membersihkan plak sementara gigi susu diganti dengan gigi permanen.
Pencegahan Parasit: Karena lingkungan hidup anjing kampung seringkali lebih terbuka, mereka lebih rentan terhadap kutu, caplak, dan cacing. Program pencegahan parasit internal dan eksternal yang konsisten adalah wajib sepanjang masa pertumbuhannya.
Masa pertumbuhan anjing kampung adalah investasi waktu dan perhatian. Dengan pemahaman yang tepat mengenai nutrisi, sosialisasi yang intensif, dan lingkungan yang mendukung, anjing kampung Anda akan bertransformasi menjadi sahabat setia yang tangguh dan berkarakter kuat.