Anis kembang, atau sering disebut Punglor Kembang (Zoothera andersoni), adalah salah satu burung kicau favorit di kalangan penghobi karena suara nyanyiannya yang merdu dan variatif. Bagi para penangkar atau penghobi burung lomba, mengidentifikasi jenis kelamin burung ini—terutama membedakan antara jantan dan betina—adalah kunci utama. Sayangnya, secara fisik, perbedaan anis kembang jantan dan betina cenderung halus dan memerlukan pengamatan cermat. Tidak seperti beberapa jenis burung lain, dimorfisme seksual pada anis kembang tidak terlalu mencolok. Namun, dengan memperhatikan beberapa detail spesifik, kita bisa meningkatkan akurasi dalam menentukan jenis kelaminnya.
Ilustrasi visualisasi ciri khas burung berkicau.
Ciri-Ciri Fisik Utama Anis Kembang Jantan
Dalam memilih atau membedakan anis kembang jantan, kita harus fokus pada beberapa aspek yang biasanya lebih menonjol dibandingkan dengan betina. Ingatlah bahwa ini adalah panduan umum dan variasi individu tetap ada.
1. Postur dan Bentuk Tubuh
Anis kembang jantan umumnya memiliki postur yang lebih tegap dan percaya diri. Ketika hinggap, ia cenderung menunjukkan postur yang lebih tegak dan kepalanya sedikit mendongak ke atas.
- Jantan: Postur cenderung lebih 'mencuat', terlihat lebih gagah, dan ukuran tubuh mungkin sedikit lebih besar atau lebih padat dibandingkan betina seusianya.
- Betina: Postur cenderung lebih landai atau lebih santai, terkadang terlihat sedikit membungkuk saat diam.
2. Warna Bulu (Kecerahan dan Kontras)
Salah satu indikator paling penting terletak pada intensitas warna bulu, terutama pada area kepala dan punggung.
- Kepala dan Punggung: Anis kembang jantan dewasa biasanya memiliki warna hitam di kepala, punggung, dan sayap yang lebih pekat, gelap, dan mengkilap (terutama saat terkena cahaya).
- Area Perut/Dada: Warna oranye atau cokelat kemerahan pada dada dan perut jantan seringkali lebih cerah dan kontras dengan warna bulu di sekitarnya.
- Betina: Warna hitam pada jantan cenderung lebih pudar atau keabu-abuan. Warna oranye pada perutnya juga cenderung lebih kusam atau lebih pucat.
3. Bentuk Paruh dan Lingkaran Mata
Perhatikan juga detail pada area wajah. Meskipun perbedaannya tipis, ini bisa menjadi petunjuk penting.
- Paruh: Paruh anis kembang jantan seringkali terlihat lebih besar, lebih tebal di pangkal, dan memiliki warna yang lebih tegas (hitam mengkilap).
- Cincin Mata (Eye Ring): Cincin di sekitar mata pada jantan cenderung lebih tebal, jelas, dan warnanya lebih menonjol (bisa lebih putih atau kuning cerah tergantung varietas). Pada betina, cincin mata ini seringkali tipis atau kurang terlihat jelas.
4. Perilaku Berkicau (Vokalisasi)
Ini adalah pembeda yang paling pasti, meskipun hanya bisa diamati pada burung yang sudah dewasa dan sehat. Anis kembang jantan adalah penyanyi utama.
- Jantan: Memiliki volume suara yang lebih keras, variasi nada (irama lagu) yang lebih kompleks, dan cenderung lebih sering berkicau, terutama saat birahi atau memamerkan diri. Jika burung sering 'nembak' atau melakukan variasi lagu panjang, kemungkinan besar itu jantan.
- Betina: Kicaunya cenderung lebih monoton, volume lebih rendah, dan jarang sekali mengeluarkan variasi lagu yang rumit seperti jantan. Kicaunya lebih berfungsi sebagai panggilan atau respons singkat.
Membedakan Berdasarkan Perilaku Agresif dan Interaksi
Selain ciri fisik dan suara, perilaku sehari-hari juga memberikan petunjuk signifikan mengenai jenis kelamin anis kembang.
Aktivitas dan Energi
Anis kembang jantan cenderung lebih aktif dan agresif, terutama ketika ada burung lain (atau bahkan bayangan) yang dilihatnya. Mereka akan menunjukkan upaya untuk mendominasi wilayah.
Respon Terhadap Pikat
Jika Anda menggunakan pikat (burung tiruan atau suara pikat), jantan akan merespon dengan lebih intens, baik dengan membalas kicauan secara agresif atau menunjukkan postur pameran diri (seperti mengembangkan bulu dada atau membusungkan dada).
Kesimpulan dan Catatan Penting
Mengidentifikasi ciri-ciri anis kembang jantan memerlukan gabungan pengamatan terhadap postur, detail warna bulu yang kontras, bentuk paruh, dan tentu saja, kualitas kicauannya. Jangan pernah mengambil kesimpulan hanya berdasarkan satu ciri saja. Semakin banyak faktor yang cocok dengan deskripsi jantan, semakin tinggi kemungkinan burung tersebut adalah jantan.
Perlu diingat, burung muda (anakan) sangat sulit dibedakan jenis kelaminnya hanya dari penampilan visual. Dalam kasus burung muda, pengamatan perilaku dalam beberapa bulan atau tes DNA mungkin diperlukan untuk kepastian 100%.