Ari-ari atau plasenta merupakan organ vital yang mendukung kehidupan janin selama masa kehamilan. Setelah proses persalinan selesai, ari-ari akan keluar dari tubuh ibu. Dalam banyak budaya, proses pembuangan ari-ari memiliki makna simbolis yang mendalam dan sering kali disertai dengan ritual tertentu, termasuk cara mencuci dan menguburnya.
Ritual ini bukan hanya sekadar membuang sisa persalinan, tetapi sering kali diyakini sebagai cara untuk menghormati perjalanan kehidupan bayi dan menjaga keseimbangan alam. Meskipun praktik modern mungkin lebih mengedepankan aspek higienis, memahami tradisi ini penting bagi banyak keluarga.
Langkah Awal: Penanganan Pasca Persalinan
Setelah ari-ari keluar, langkah pertama adalah memastikan kebersihan dan penanganannya yang tepat. Ari-ari yang baru lahir masih mengandung banyak cairan dan sisa jaringan, sehingga penanganan harus dilakukan dengan hati-hati dan higienis.
1. Proses Pembersihan Awal
- Kumpulkan Ari-Ari: Pastikan ari-ari telah keluar secara utuh. Biasanya, tenaga medis akan memeriksanya untuk memastikan tidak ada bagian yang tertinggal.
- Pembersihan dari Sisa Darah: Jika Anda berencana untuk menguburnya atau menyimpannya, langkah awal adalah membersihkan sisa darah dan cairan amnion. Cara paling umum adalah dengan membilasnya menggunakan air bersih yang mengalir.
- Gunakan Air Mengalir: Bilas ari-ari dengan lembut di bawah air mengalir yang bersih. Tujuannya adalah menghilangkan darah yang menempel. Lakukan ini dengan hati-hati agar struktur ari-ari tidak rusak.
- Periksa Keseluruhan: Setelah dicuci, periksa kembali ari-ari untuk memastikan seluruh permukaannya bersih.
Cara Mengubur Ari-Ari
Mengubur ari-ari adalah tradisi yang kaya makna di berbagai kebudayaan. Ari-ari dipercaya sebagai "saudara kembar" bayi dan memiliki ikatan spiritual dengannya. Lokasi penguburan sering kali dipilih berdasarkan filosofi budaya setempat.
Persiapan Lokasi Penguburan
Pemilihan lokasi sangat penting. Beberapa tradisi menyarankan lokasi spesifik, seperti:
- Di Bawah Pohon Buah: Melambangkan harapan agar anak tumbuh subur dan membawa manfaat bagi lingkungan.
- Di Pekarangan Rumah: Diharapkan agar anak selalu memiliki ikatan kuat dengan rumah dan keluarganya.
- Lokasi yang Tenang dan Teduh: Mencerminkan harapan akan kehidupan yang damai.
Prosedur Mengubur
- Penggalian Lubang: Gali lubang dengan kedalaman yang cukup. Kedalaman umum berkisar antara 50 cm hingga 1 meter, tergantung tradisi setempat. Pastikan lubang tidak terlalu dekat dengan sumber air tanah atau pondasi rumah.
- Pembungkusan Ari-Ari: Setelah dicuci bersih, ari-ari perlu dibungkus. Bahan pembungkus yang umum digunakan adalah kain kafan putih (seperti yang digunakan dalam tradisi Islam), daun pisang, atau kain batik. Pembungkusan ini melambangkan penghormatan.
- Penempatan di Lubang: Letakkan ari-ari yang sudah dibungkus dengan hati-hati ke dalam lubang. Beberapa budaya menambahkan benda simbolis lain, seperti rempah-rempah, bunga, atau alat yang berhubungan dengan harapan orang tua untuk sang bayi.
- Penutupan Lubang: Tutup lubang dengan tanah secara perlahan. Padatkan tanah secukupnya, namun jangan terlalu keras agar tidak merusak ari-ari di dalamnya.
- Penandaan Lokasi: Tandai lokasi kuburan ari-ari dengan batu, menanam bibit pohon, atau menaruh benda tertentu. Ini penting agar lokasi tidak terlupakan dan dapat dijaga.
Makna Spiritual dan Budaya
Bagi banyak masyarakat, mengubur ari-ari adalah ritual syukur dan pelepasan yang penuh makna. Di Indonesia, khususnya di Jawa, proses ini sering disebut sebagai "Ngubur Ari-Ari" atau "Wetonan" yang merupakan bagian dari rangkaian upacara menyambut kelahiran bayi.
Ritual ini bukan sekadar pembuangan sampah biologis, melainkan sebuah simbolisasi bahwa bayi telah lahir dan kini memiliki kehidupan mandiri di dunia luar, sementara organ pendukung kehidupannya dikembalikan ke bumi sebagai wujud rasa terima kasih. Selain itu, ada keyakinan bahwa dengan mengubur ari-ari, energi positif dan ikatan batin antara bayi dan plasenta akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berakar.
Perawatan dan penguburan ari-ari yang dilakukan dengan niat baik dan penghormatan diharapkan dapat membawa berkah serta perlindungan bagi kehidupan anak di masa depan. Meskipun demikian, penting untuk selalu memprioritaskan kebersihan dan kesehatan saat menangani ari-ari, terutama di era modern ini.