Memisahkan sampah organik adalah langkah awal menuju lingkungan yang lebih sehat.
Sampah organik, yaitu sisa-sisa bahan yang berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan, menyumbang porsi besar dari total sampah rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah jenis ini akan membusuk, menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca kuat, serta bau tak sedap. Oleh karena itu, cara memilah sampah organik yang tepat menjadi kunci penting dalam upaya pengelolaan sampah berkelanjutan.
Memilah sampah organik bukan hanya tentang membuangnya ke tempat sampah yang berbeda. Ini adalah proses identifikasi dan pemisahan yang memastikan bahan tersebut dapat didaur ulang menjadi produk bernilai, seperti kompos atau biogas, alih-alih berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Tiga alasan utama mengapa kita harus fokus pada pemilahan sampah organik:
Proses pemilahan yang efektif dimulai dari dapur Anda. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
Memahami definisinya adalah dasar. Umumnya, sampah organik meliputi:
Kesalahan terbesar dalam memilah sampah organik adalah mencampurnya dengan material lain. Pastikan wadah sampah organik Anda hanya berisi bahan-bahan yang mudah terurai secara alami. Hindari memasukkan:
Jika Anda membuang sisa makanan yang masih dibungkus kertas tisu, pisahkan dulu tisu tersebut (jika tidak basah kuyup), atau buang tisu ke wadah sampah residu.
Untuk memudahkan proses, sediakan satu wadah kecil khusus sampah organik di dekat area persiapan atau tempat cuci piring. Wadah ini idealnya harus memiliki tutup yang rapat untuk mencegah lalat dan bau.
Tips: Letakkan kantong kertas atau koran bekas di dalam wadah organik Anda. Ini membantu menyerap kelembaban berlebih sebelum Anda memindahkannya ke wadah pengomposan utama atau tempat sampah komunal.
Setelah sampah organik terpisah, langkah selanjutnya adalah pengelolaannya:
Jika Anda memiliki halaman atau ruang terbatas, Anda bisa melakukan komposting. Campurkan sampah organik basah (sisa sayur) dengan bahan cokelat (daun kering, ranting kecil) dengan rasio yang seimbang. Proses ini mengubah sampah menjadi pupuk alami.
Jika rumah Anda tidak memungkinkan untuk mengompos, pastikan Anda menyerahkan sampah organik terpilah tersebut kepada petugas kebersihan yang memang mengelola sampah organik terpisah, atau kepada komunitas yang memiliki program bank sampah/biogas.
Salah satu kendala utama adalah bau dan serangga. Untuk mengatasinya:
Dengan menerapkan cara memilah sampah organik ini secara konsisten, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan tetapi juga berpartisipasi aktif dalam menciptakan siklus sumber daya yang lebih baik. Mulai dari hal kecil di dapur, dampak besarnya akan terasa bagi bumi kita.