Panduan Lengkap: Cara Agar Ayam Betina Cepat Bertelur Lagi
Memastikan nutrisi optimal adalah kunci produksi telur.
Bagi peternak, fase di mana ayam betina (induk) berhenti bertelur atau mengalami penurunan produksi adalah masa yang menantang. Ayam yang berhenti bertelur mungkin sedang dalam masa mengeram, ganti bulu (mabung), atau mengalami stres lingkungan dan kekurangan nutrisi. Untuk mengembalikan performa petelurannya, diperlukan pendekatan sistematis yang fokus pada pemulihan kondisi fisik dan penyesuaian pakan.
Berikut adalah langkah-langkah terperinci mengenai cara agar ayam betina cepat bertelur lagi setelah mengalami jeda produksi.
1. Evaluasi Kondisi Fisik Ayam
Sebelum melakukan intervensi pakan, pastikan ayam dalam kondisi prima. Ayam yang sedang sakit atau terlalu kurus tidak akan mampu menghasilkan telur berkualitas.
Periksa Masa Mabung: Jika ayam baru selesai mengalami mabung (ganti bulu), proses pembentukan sel telur baru membutuhkan waktu pemulihan. Jangan terburu-buru memaksanya bertelur.
Kondisi Tubuh: Periksa keelokan bulu dan berat badan. Ayam petelur yang ideal memiliki dada lebar dan perut yang lunak (tidak terlalu keras atau terlalu kendur).
Kesehatan Umum: Pastikan tidak ada tanda-tanda penyakit seperti lesu, kotoran abnormal, atau kesulitan bernapas.
2. Optimalisasi Formula Pakan
Nutrisi adalah faktor tunggal terbesar yang memengaruhi produksi telur. Pakan harus mengandung rasio protein, energi, dan mineral yang tepat.
Untuk memicu produksi telur kembali, fokuskan pada peningkatan:
Kalsium (Ca): Ini adalah komponen utama cangkang telur. Berikan sumber kalsium terpisah seperti cangkang tiram yang dihancurkan atau grit kalsium. Ayam harus bisa mengaksesnya kapan saja.
Protein Tinggi: Selama masa pemulihan, berikan pakan dengan kandungan protein 18% hingga 20% (tergantung jenis ayam). Protein menyediakan bahan baku pembentukan kuning telur.
Vitamin dan Mineral Penting: Perhatikan kadar Vitamin D (untuk penyerapan kalsium) dan Vitamin B kompleks (untuk metabolisme energi).
3. Manajemen Lingkungan yang Stabil
Stres adalah pembunuh produksi telur nomor satu. Ayam sangat sensitif terhadap perubahan mendadak.
Ketenangan Kandang: Pastikan area kandang aman dari predator dan gangguan suara keras. Terlalu banyak aktivitas manusia atau kebisingan dapat menekan hormon reproduksi.
Pencahayaan yang Tepat: Cahaya adalah pemicu utama produksi telur. Ayam petelur membutuhkan setidaknya 14-16 jam cahaya per hari. Jika cahaya alami kurang, tambahkan lampu penerangan (lampu bohlam 40-60 watt sudah cukup, tergantung ukuran kandang). Nyalakan lampu secara konsisten pada jam yang sama.
Suhu dan Ventilasi: Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin akan membuat ayam memprioritaskan termoregulasi daripada produksi telur. Pastikan sirkulasi udara baik tanpa menimbulkan angin langsung ke ayam.
4. Suplemen Pendukung untuk Pemulihan Cepat
Selain pakan utama, suplemen tertentu dapat membantu mempercepat kembalinya siklus bertelur.
Probiotik: Memperbaiki kesehatan usus akan meningkatkan penyerapan nutrisi dari pakan. Berikan probiotik melalui air minum selama beberapa hari.
Mineral Khusus Petelur: Beberapa formulasi suplemen mengandung elektrolit dan bahan herbal yang dirancang untuk menstimulasi sistem reproduksi secara alami.
Pemberian Air Bersih: Selalu sediakan air minum segar yang bersih dan mudah dijangkau. Dehidrasi akan sangat cepat menghentikan produksi telur.
5. Penanganan Khusus untuk Ayam yang Baru Selesai Mengeram
Ayam yang baru selesai mengeram membutuhkan waktu istirahat, karena tubuhnya telah menghabiskan banyak energi. Berikan mereka pakan starter atau pakan dengan kandungan protein sedikit lebih rendah (sekitar 16%) selama 2-3 minggu pertama setelah mengeram, sebelum kembali ke pakan petelur penuh. Hal ini memungkinkan tubuhnya meregenerasi sistem reproduksi tanpa tekanan berlebihan.
Dengan menerapkan kombinasi antara nutrisi seimbang, manajemen lingkungan yang tenang, dan pemantauan kesehatan yang ketat, ayam betina Anda seharusnya dapat kembali bertelur secara optimal dalam waktu beberapa minggu. Kesabaran adalah kunci dalam peternakan.