Memelihara ayam petarung bukan sekadar hobi, tetapi investasi yang membutuhkan perhatian khusus pada setiap aspek perawatannya. Salah satu pilar utama yang menentukan performa, daya tahan, dan kecepatan pemulihan ayam aduan adalah pola makanannya. Makanan ayam petarung harus dirancang secara presisi untuk memenuhi kebutuhan energi tinggi dan pemeliharaan massa otot yang optimal. Memberikan pakan yang salah dapat berakibat fatal pada kesiapan fisik sang jawara.
Ayam petarung memiliki metabolisme yang jauh lebih cepat dibandingkan ayam pedaging atau petelur biasa. Mereka membutuhkan keseimbangan makronutrien yang ketat: protein tinggi untuk pembentukan otot, karbohidrat kompleks sebagai sumber energi utama, serta lemak sehat untuk vitalitas jangka panjang.
Protein adalah fondasi kekuatan. Untuk ayam petarung dalam fase latihan berat atau persiapan tanding, kebutuhan protein harus berkisar antara 22% hingga 26%. Sumber protein terbaik meliputi tepung ikan berkualitas tinggi, bungkil kedelai, dan kadang ditambahkan suplemen hewani seperti cacing atau belalang untuk peningkatan stamina.
Diet ayam petarung harus disesuaikan berdasarkan siklus hidup mereka. Pemberian makan yang seragam tanpa memandang usia atau fase latihan adalah kesalahan umum yang harus dihindari.
Pada fase ini, fokus utama adalah pertumbuhan tulang dan organ. Pakan harus mengandung protein sangat tinggi (sekitar 28-30%) dan disajikan dalam bentuk 'crumbles' atau bubuk halus agar mudah dicerna. Kalsium harus cukup untuk menunjang pertumbuhan kerangka yang kokoh.
Setelah mencapai usia 3 bulan, protein dapat sedikit diturunkan (sekitar 20-22%) sambil meningkatkan komposisi biji-bijian yang lebih kompleks. Ini adalah masa pembentukan postur tubuh ideal. Pada fase ini, pengenalan sedikit serat (dari sayuran hijau) sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Inilah fase krusial. Makanan ayam petarung pada masa ini harus meningkatkan energi tanpa menyebabkan penumpukan lemak berlebihan. Kombinasi jagung (sebagai energi), beras merah (karbohidrat lambat serap), dan protein sedang (sekitar 18-20%) sering digunakan. Pemberian vitamin dan mineral tambahan, khususnya Vitamin E dan Selenium, sangat vital untuk mengurangi kerusakan otot akibat latihan.
Selain pakan komersial standar, peternak sukses sering menyertakan "jamu" atau suplemen alami untuk memberikan dorongan ekstra. Ini adalah rahasia untuk menjaga stamina tetap prima.
Tidak peduli seberapa sempurna menu makanan ayam petarung Anda, tanpa air minum yang bersih dan cukup, semua nutrisi tidak akan terserap maksimal. Dehidrasi adalah musuh utama stamina. Pastikan ayam selalu memiliki akses ke air minum segar. Selain itu, sediakan grit (kerikil kecil) dan cangkang tiram yang dihancurkan. Grit membantu penggilingan makanan di dalam ampela, sementara cangkang tiram menyediakan kalsium tambahan untuk tulang yang kuat dan cangkang telur yang baik (jika ayam betina ikut dilatih).
Menguasai manajemen pakan adalah kunci untuk menghasilkan ayam petarung juara. Perhatikan respons tubuh ayam Anda; jika terlalu kurus, tingkatkan energi. Jika terlalu gemuk, kurangi karbohidrat. Fleksibilitas dalam pemberian makanan ayam petarung adalah bentuk seni dalam dunia sabung ayam modern.