Cara Membuat Ayam Betina Cepat Bertelur: Panduan Lengkap
Ilustrasi ayam produktif.
Memelihara ayam petelur adalah investasi yang menjanjikan, namun tantangan utama yang sering dihadapi peternak adalah bagaimana mendorong ayam betina untuk memproduksi telur secara optimal dan konsisten. Proses bertelur sangat dipengaruhi oleh nutrisi, lingkungan, dan manajemen harian. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membuat ayam betina cepat bertelur dengan fokus pada praktik-praktik yang telah teruji di lapangan.
1. Aspek Nutrisi: Kunci Utama Produksi Telur
Pakan memegang peranan vital. Ayam yang kekurangan nutrisi, terutama protein dan mineral, tidak akan mampu menghasilkan telur berkualitas tinggi atau bahkan berhenti bertelur sama sekali. Untuk memaksimalkan laju bertelur, perhatikan komposisi pakan berikut:
Kalsium Tinggi: Cangkang telur terbentuk dari sekitar 95% kalsium. Pastikan pakan mengandung kadar kalsium yang memadai (sekitar 3.5% - 4.5%). Sumber kalsium terbaik selain dari pakan komersial adalah cangkang tiram atau kulit kerang yang digiling halus.
Protein Esensial: Ayam petelur membutuhkan protein sekitar 16% hingga 18% dalam pakannya. Protein menyediakan asam amino yang dibutuhkan untuk pembentukan kuning telur.
Vitamin dan Mineral Pelengkap: Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium. Pemberian suplemen multivitamin yang mengandung Vitamin B kompleks juga membantu menjaga stamina ayam agar tidak stres saat proses produksi berlangsung.
Pemberian Grit: Grit (kerikil kecil) harus selalu tersedia. Grit berfungsi membantu ayam menggiling pakan di dalam tembolok (ampela), memastikan nutrisi terserap maksimal.
Tips Cepat: Pemberian kalsium tambahan (seperti tepung tulang atau cangkang tiram) sebaiknya diberikan secara terpisah di sore hari, karena penyerapan kalsium lebih optimal saat malam hari ketika ayam tidak terlalu aktif bergerak.
2. Pengaturan Lingkungan Kandang yang Mendukung
Stres lingkungan adalah salah satu pembunuh produktivitas ayam petelur. Ayam yang merasa terancam atau tidak nyaman akan menunda atau menghentikan produksi telur mereka.
A. Pencahayaan yang Tepat
Cahaya adalah pemicu hormonal utama produksi telur. Ayam membutuhkan setidaknya 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk merangsang produksi hormon reproduksi.
Gunakan lampu dengan intensitas yang cukup terang (sekitar 10-20 lux di tingkat tempat bertengger).
Pastikan siklus gelap dan terang terjaga konsisten setiap hari. Peningkatan durasi cahaya secara bertahap dapat memicu ayam yang sedang dalam masa persiapan untuk mulai bertelur lebih cepat.
B. Ventilasi dan Suhu
Suhu ideal untuk ayam petelur berada di kisaran 21°C hingga 26°C. Suhu di atas 32°C dapat menyebabkan stres panas (heat stress), yang drastis menurunkan nafsu makan dan produksi telur. Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk membuang amonia dan menjaga kelembaban tetap rendah.
3. Manajemen Pemilihan dan Usia Ayam
Kecepatan bertelur sangat bergantung pada usia ayam. Ayam yang terlalu muda (belum mencapai usia produktif) atau terlalu tua (melewati puncak masa produktif) tidak akan memberikan hasil maksimal.
Usia Mulai Bertelur: Mayoritas ayam ras petelur modern mulai bertelur di usia sekitar 16-18 minggu (4-4.5 bulan). Pastikan ayam mendapatkan pakan starter dan grower yang tepat untuk mencapai berat badan ideal sebelum masa bertelur tiba.
Kepadatan Kandang: Hindari kepadatan berlebih. Standar umum adalah memberi ruang minimal 0.5 meter persegi per ekor ayam dewasa. Ruang yang sempit meningkatkan kompetisi pakan dan memicu stres.
4. Menangani Ayam yang Mogok Bertelur (Culling)
Terkadang, ayam yang sudah tua atau sakit akan berhenti bertelur. Jika Anda menemukan ayam yang sudah memasuki usia produktif namun tidak menunjukkan tanda-tanda bertelur, pertimbangkan beberapa hal:
Periksa Kesehatan: Periksa apakah ada gejala penyakit seperti lesu, kotoran abnormal, atau kesulitan bernapas.
Kualitas Kotoran: Ayam yang sehat biasanya memiliki kotoran yang padat dan terbentuk dengan sedikit bagian putih (urates). Kotoran cair bisa mengindikasikan masalah pencernaan atau asupan air kurang.
Inspeksi Fisik Ringan: Ayam yang siap bertelur biasanya memiliki perut lunak, tulang pubis yang lebar (sekitar dua atau tiga jari terbuka), dan panggul yang lebar.
Dengan menerapkan kombinasi nutrisi yang seimbang, lingkungan yang nyaman (terutama pencahayaan), dan manajemen yang konsisten, Anda dapat secara signifikan meningkatkan laju dan konsistensi produksi telur dari ayam betina Anda. Ingatlah bahwa kesabaran dan observasi harian adalah komponen tak terpisahkan dari sukses beternak.