Cara Beternak Angsa agar Cepat Bertelur

Angsa yang sehat adalah kunci produktivitas telur.

Beternak angsa dikenal sebagai usaha yang relatif mudah dan menguntungkan, terutama jika tujuannya adalah produksi telur. Telur angsa memiliki permintaan pasar yang stabil, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk penetasan. Namun, tantangan utama bagi peternak pemula adalah bagaimana mendorong angsa agar cepat dan rutin bertelur. Proses ini memerlukan perhatian khusus pada nutrisi, manajemen kandang, dan lingkungan.

1. Pemilihan Bibit Unggul

Langkah awal kesuksesan beternak angsa terletak pada pemilihan indukan. Pilih angsa yang sehat, lincah, dan berasal dari galur (strain) yang dikenal memiliki produktivitas telur tinggi. Perhatikan usia angsa; angsa biasanya mulai bertelur pada usia 8 hingga 10 bulan. Indukan jantan (gander) juga harus berkualitas baik karena keberhasilan pembuahan sangat mempengaruhi jumlah telur yang layak menetas.

2. Nutrisi Optimal untuk Peningkatan Produksi

Pakan adalah faktor krusial. Agar angsa cepat bertelur, kebutuhan protein, kalsium, dan mineral harus terpenuhi secara seimbang. Angsa yang sedang dalam masa puncak produksi membutuhkan pakan yang lebih padat nutrisi.

3. Manajemen Kandang dan Lingkungan

Angsa cenderung sensitif terhadap kondisi lingkungan. Kandang yang nyaman dan aman akan mengurangi stres, yang mana stres adalah penghambat utama produksi telur.

Kandang yang Tepat: Meskipun angsa suka air, area tidur dan bertelur harus kering. Sediakan alas kandang (litter) yang tebal dari sekam padi atau serutan kayu. Jaga kebersihan kandang untuk mencegah penyakit yang bisa mengganggu siklus birahi.

Ketersediaan Tempat Bertelur: Angsa membutuhkan tempat yang tenang dan agak tersembunyi untuk bertelur. Buat sarang individual dengan ukuran yang memadai (sekitar 60x60 cm) dan dilapisi jerami kering yang nyaman. Letakkan sarang di sudut kandang yang minim gangguan.

Akses Air dan Area Berenang: Meskipun tidak wajib untuk produksi telur, akses ke kolam atau wadah air yang cukup besar untuk berenang sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kebersihan bulu angsa. Namun, pastikan angsa kembali ke kandang yang kering saat malam hari.

4. Pengaturan Cahaya dan Siklus Reproduksi

Seperti kebanyakan unggas petelur, panjang hari atau paparan cahaya memengaruhi produksi hormon reproduksi pada angsa. Di daerah tropis, intensitas cahaya alami mungkin sudah cukup.

Jika Anda beternak di daerah yang sering mendung atau ingin memaksakan produksi di luar musim kawin alami, penambahan lampu penerangan di pagi hari (sebelum matahari terbit) dapat merangsang produksi. Namun, lakukan ini secara bertahap dan konsisten.

5. Pengelolaan Kawanan (Rasio Jantan dan Betina)

Untuk memastikan semua telur terbuahi, rasio jantan dan betina harus diperhatikan. Rasio ideal adalah 1 ekor angsa jantan untuk 3 sampai 4 ekor angsa betina. Jika terlalu banyak jantan, mereka bisa berebut teritori dan menimbulkan stres. Jika terlalu sedikit jantan, tingkat pembuahan telur akan rendah.

Dengan menerapkan manajemen pakan yang kaya nutrisi, menyediakan lingkungan bertelur yang aman dan nyaman, serta menjaga rasio kawin yang tepat, peternak dapat secara signifikan mempercepat periode produksi dan meningkatkan jumlah telur angsa yang dihasilkan.

🏠 Homepage