Panduan Penting: Usia Bertelur Ayam Petelur

Memulai usaha peternakan ayam petelur memerlukan pemahaman mendalam mengenai siklus hidup ayam, terutama kapan fase produktif dimulai. Faktor penentu utama keberhasilan finansial dalam bisnis ini adalah usia bertelur ayam petelur. Mengetahui rentang usia ideal untuk memulai produksi telur sangat krusial untuk optimasi pakan, manajemen kandang, dan proyeksi pendapatan.

Representasi ayam petelur yang siap bertelur Ayam Petelur

Ilustrasi Ayam Petelur

Fase Krusial: Kapan Ayam Mulai Bertelur?

Secara umum, ayam ras petelur (seperti Lohmann Brown atau Leghorn) mulai menunjukkan tanda-tanda produksi telur pada usia tertentu. Memahami rentang usia ini adalah kunci manajemen bibit (DOC) hingga menjadi ayam siap panen (pullet).

Usia Pematangan Seksual

Ayam petelur komersial biasanya mencapai kematangan seksual dan siap bertelur pertama kali antara usia 16 hingga 20 minggu (4 hingga 5 bulan). Variasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk genetika galur, manajemen nutrisi selama masa pertumbuhan (starter dan grower), serta kondisi lingkungan kandang.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun beberapa ayam mungkin bertelur sedikit lebih awal dari 16 minggu, memaksa ayam bertelur terlalu dini dapat mengurangi puncak produksi dan memperpendek masa produktif totalnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usia Bertelur

Kecepatan seekor ayam mencapai usia bertelur optimal tidak hanya ditentukan oleh kalender, namun sangat bergantung pada kualitas pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Berikut adalah faktor-faktor utama:

1. Nutrisi Selama Masa Pertumbuhan

Nutrisi yang diberikan saat ayam masih muda sangat menentukan kesiapan organ reproduksi. Kebutuhan protein, mineral (terutama Kalsium dan Fosfor), serta vitamin harus terpenuhi secara seimbang. Pemberian pakan dengan kandungan nutrisi yang tidak tepat dapat menunda atau menghambat dimulainya produksi telur.

2. Berat Badan Ideal

Berat badan ayam pada usia tertentu (biasanya sekitar 18 minggu) merupakan indikator yang baik untuk kematangan seksual. Ayam yang kekurangan berat badan cenderung terlambat bertelur. Program pemberian pakan harus dirancang agar ayam mencapai bobot badan standar yang ditetapkan oleh genetika strain tersebut.

3. Intensitas Cahaya (Fotoperiode)

Cahaya adalah pemicu hormonal utama dalam memicu ayam untuk mulai bertelur. Pengaturan durasi penyinaran (fotoperiode) sangat penting. Peternak biasanya mulai meningkatkan jam pencahayaan secara bertahap setelah ayam melewati usia 16 minggu untuk merangsang pelepasan hormon reproduksi.

4. Manajemen Lingkungan dan Kesehatan

Stres lingkungan seperti suhu kandang yang terlalu panas atau dingin, kepadatan kandang yang berlebihan, serta adanya penyakit yang menyerang di usia muda, semuanya dapat menekan sistem reproduksi dan menyebabkan keterlambatan bertelur.

Mengenali Tanda-Tanda Ayam Siap Bertelur

Sebelum telur pertama muncul, peternak dapat mengamati beberapa perubahan fisik pada ayam petelur:

Dampak Keterlambatan Usia Bertelur

Keterlambatan ayam mencapai usia bertelur ideal berdampak langsung pada efisiensi usaha:

  1. Peningkatan Biaya Pakan: Ayam tetap mengonsumsi pakan pertumbuhan (grower feed) yang lebih murah, namun belum menghasilkan pendapatan (telur). Ini meningkatkan biaya operasional per butir telur yang dihasilkan nantinya.
  2. Penurunan Produktivitas Puncak: Ayam yang terlambat memulai periode produksi seringkali tidak mencapai puncak produksi telur yang diharapkan, sehingga total volume telur selama siklus produksi menjadi lebih rendah.
  3. Ketidakseragaman Kawanan: Jika sebagian besar kawanan sudah bertelur tetapi beberapa ayam masih dalam masa pertumbuhan, hal ini menimbulkan tantangan dalam manajemen pemberian pakan penentu produksi (layer feed).

Kesimpulannya, memperhatikan manajemen nutrisi dan lingkungan sejak ayam masih dalam fase bibit sangat menentukan keberhasilan peternakan ayam petelur. Menargetkan usia ideal 17-19 minggu sebagai awal produksi adalah standar emas yang perlu dikejar oleh setiap peternak profesional.

🏠 Homepage