Gambar representasi ayam pejantan di fase pertumbuhan awal.
Memasuki usia dua bulan, ayam pejantan (sering disebut ayam jago atau ayam kampung pedaging super) memasuki fase kritis dalam siklus budidayanya. Pada umur ini, mereka telah melewati masa starter yang rentan dan kini beralih ke fase pertumbuhan cepat atau grower. Pengelolaan yang tepat pada fase ayam pejantan umur 2 bulan akan menentukan potensi bobot, kepadatan otot, dan kesehatan mereka di masa panen. Kesalahan manajemen nutrisi atau kandang bisa berdampak signifikan pada FCR (Feed Conversion Ratio) di kemudian hari.
Secara visual, ayam pejantan umur 2 bulan (sekitar 8 minggu) mulai menunjukkan karakteristik jantan yang lebih jelas dibandingkan ayam petelur atau ayam pedaging biasa. Pertumbuhan tulang dan otot sangat pesat. Berat badan ideal pada fase ini seringkali menjadi patokan utama. Pemilik harus rajin melakukan penimbangan sampel secara berkala. Kepadatan bulu sudah harus terbentuk sempurna, menandakan bahwa asupan protein sebelumnya cukup memadai.
Pemberian pakan harus disesuaikan dengan fase ini. Jika sebelumnya mereka mengonsumsi pakan fase starter (tinggi protein), kini saatnya beralih ke pakan fase grower. Pakan fase ini dirancang untuk mendukung perkembangan otot tanpa menyebabkan penumpukan lemak berlebih, yang mana sangat penting untuk ayam pejantan yang memiliki nilai jual berbasis daging.
Pada usia 2 bulan, kebutuhan protein kasar (Crude Protein/CP) idealnya berkisar antara 18% hingga 20%. Energi metabolisme juga harus cukup tinggi (sekitar 2900-3000 kkal/kg) untuk mendukung aktivitas dan pertumbuhan tulang yang aktif.
Kandang yang nyaman adalah kunci keberhasilan budidaya ayam pejantan umur 2 bulan. Pada usia ini, kepadatan kandang menjadi isu utama yang sering diabaikan. Ayam yang terlalu padat akan mengalami stres, yang secara langsung menghambat nafsu makan dan laju pertambahan berat badan.
Ventilasi harus optimal. Pada usia ini, ayam pejantan sudah menghasilkan panas tubuh yang jauh lebih besar dibandingkan saat DOC (Day Old Chick). Mereka tidak lagi terlalu membutuhkan panas tambahan dari pemanas (brooder), namun mereka sangat sensitif terhadap kelembaban tinggi dan amonia. Pastikan pergantian udara berjalan lancar untuk membuang gas berbahaya dan menjaga suhu kandang tetap stabil, idealnya antara 24°C hingga 27°C.
Fase grower adalah periode di mana program vaksinasi harus sudah berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan. Ayam yang stres akibat kepadatan atau manajemen pakan yang buruk akan lebih rentan terhadap serangan penyakit. Perhatikan tanda-tanda lesu, nafsu makan menurun, atau adanya gejala pernapasan.
Cek secara rutin kondisi kaki (tapak kaki) ayam. Kaki yang sehat sangat penting karena mereka harus mampu menopang bobot tubuh yang akan semakin besar. Alas kandang (litter) harus selalu dijaga kering. Litter yang basah adalah sarang utama bakteri penyebab penyakit pernapasan dan koksidiosis.
Dengan manajemen yang baik, ayam pejantan umur 2 bulan ini diprediksi akan mencapai bobot panen yang optimal dalam 4 hingga 6 minggu ke depan, tergantung galur dan target pasar yang dituju. Pemantauan pertambahan bobot harian adalah indikator paling jujur mengenai keberhasilan program pakan yang diterapkan saat ini.
Secara keseluruhan, usia dua bulan menandai titik balik di mana peternak harus beralih dari fokus pada mempertahankan hidup menjadi fokus agresif pada pencapaian bobot maksimal dengan efisiensi pakan terbaik.