Dunia peternakan unggas di Indonesia sangat kaya, dan salah satu komoditas utama yang mendominasi adalah ayam negeri betina. Ayam negeri, atau yang sering disebut ayam ras petelur (sebelum masa puncaknya) atau ayam pedaging (jika dikelola untuk daging), memiliki peran vital dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Fokus utama pada artikel ini adalah membahas karakteristik, pemeliharaan, dan manajemen khusus untuk ayam negeri jenis betina, baik yang ditujukan untuk produksi telur maupun sebagai induk (parent stock).
Karakteristik dan Keunggulan Ayam Negeri Betina
Ayam negeri betina modern merupakan hasil dari seleksi genetik intensif selama bertahun-tahun. Secara umum, ayam ini dibedakan berdasarkan tujuannya: layer (petelur) atau broiler (pedaging). Ayam ayam negeri betina yang dikembangkan sebagai petelur memiliki Postur tubuh yang relatif ramping, efisien dalam mengubah pakan menjadi telur, dan biasanya mencapai puncak produksi pada usia relatif muda. Dibandingkan dengan ayam kampung, ayam negeri memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih cepat dan konsistensi produksi yang lebih tinggi.
Dalam konteks peternakan rakyat, ayam negeri betina sering juga menjadi pilihan karena kemudahan adaptasinya di berbagai sistem pemeliharaan, mulai dari kandang postal terbuka hingga sistem baterai intensif. Pemilihan bibit yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan usaha, terutama memastikan bahwa bibit ayam betina tersebut memiliki riwayat genetik yang baik dalam hal daya tahan penyakit dan efisiensi konversi pakan.
Manajemen Pakan untuk Produktivitas Maksimal
Pakan adalah komponen biaya terbesar dalam beternak ayam. Untuk ayam negeri betina, fase kehidupan sangat mempengaruhi kebutuhan nutrisi. Fase starter (DOC hingga 4 minggu) membutuhkan protein tinggi untuk pembentukan organ dan kerangka. Fase grower (4 hingga masa awal bertelur) fokus pada penambahan bobot badan yang seragam dan persiapan sistem reproduksi. Di fase inilah penting untuk tidak memberikan nutrisi terlalu tinggi agar tidak terjadi kegemukan prematur, yang bisa mengganggu produksi telur di kemudian hari.
Ketika ayam memasuki masa layer (biasanya mulai umur 18-20 minggu), formulasi pakan harus bergeser drastis. Kalsium menjadi mineral krusial untuk pembentukan kerabang telur yang kuat. Kekurangan kalsium tidak hanya mengurangi jumlah telur, tetapi juga menghasilkan telur bercangkang tipis yang rentan pecah selama panen dan transportasi. Pengawasan terhadap kualitas dan kebersihan pakan harus selalu ketat untuk mencegah kontaminasi mikotoksin yang dapat menekan nafsu makan dan mengganggu kesehatan saluran pencernaan ayam.
Kesehatan dan Lingkungan Kandang
Kesehatan adalah fondasi dari usaha peternakan. Ayam negeri betina, terutama yang dipelihara dalam kepadatan tinggi, sangat rentan terhadap wabah penyakit pernapasan (seperti CRD atau IB) dan penyakit metabolik (seperti Gumboro atau Newcastle Disease - ND). Program vaksinasi yang terstruktur adalah wajib. Vaksinasi harus dilakukan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau dinas peternakan setempat, seringkali dimulai sejak DOC masih berada di hatchery.
Aspek lingkungan kandang tidak boleh diabaikan. Ventilasi yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas udara. Amonia yang tinggi akibat akumulasi kotoran dapat merusak saluran pernapasan ayam dan menurunkan performa produksi secara signifikan. Suhu ideal harus dijaga, terutama pada ayam muda. Bagi ayam petelur dewasa, suhu lingkungan yang terlalu panas dapat menyebabkan ayam mengalami heat stress, yang mengakibatkan penurunan konsumsi pakan dan peningkatan telur pecah.
Manajemen Pemotongan Ayam (Culling)
Ketika ayam ayam negeri betina telah melewati masa produktif puncaknya (biasanya setelah 72-80 minggu untuk layer komersial), tingkat produksi telurnya akan menurun drastis, dan efisiensi pakannya menurun. Pada titik ini, peternak perlu melakukan culling atau peremajaan. Ayam yang dipotong pada fase ini umumnya dijual sebagai ayam afkir untuk memenuhi pasar daging ayam kampung/ungkep yang memiliki harga jual berbeda dibandingkan ayam pedaging muda. Keputusan culling yang tepat waktu akan memaksimalkan keuntungan kotoran peternakan.
Secara keseluruhan, beternak ayam negeri betina memerlukan ketelitian dalam manajemen nutrisi dan kesehatan. Dengan perhatian yang cermat terhadap detail-detail ini, peternak dapat memastikan bahwa investasi mereka membuahkan hasil yang optimal, baik dalam bentuk produksi telur harian maupun kesehatan stok induk.