Gambar ilustrasi Ayam Birma petelur.
Ayam Birma, yang berasal dari persilangan ayam lokal dengan galur impor dari Myanmar, dikenal memiliki performa yang sangat baik, terutama dalam hal daya tahan dan produksi telur yang konsisten. Meskipun seringkali dipuji karena kualitasnya sebagai ayam adu, strain tertentu dari Birma telah dikembangkan untuk fokus pada produktivitas telur. Memahami karakteristik unik ayam ini adalah langkah awal krusial sebelum membahas bagaimana memaksimalisasi hasil telur mereka.
Berbeda dengan beberapa ras petelur komersial yang sangat bergantung pada pakan pabrikan berkualitas tinggi, Ayam Birma cenderung lebih adaptif terhadap lingkungan tropis dan pakan alternatif. Namun, adaptasi ini tidak berarti kita bisa mengabaikan kebutuhan nutrisi dasarnya. Kunci utama agar ayam birma bertelur secara optimal terletak pada manajemen kandang yang stabil dan asupan gizi yang tepat seimbang.
Produksi telur ayam sangat dipengaruhi oleh empat pilar utama: nutrisi, lingkungan, kesehatan, dan umur. Jika salah satu pilar ini goyah, penurunan produksi pasti akan terjadi.
Untuk memaksimalkan produksi telur, rasio protein, kalsium, dan energi dalam pakan harus diperhatikan. Ayam petelur memerlukan kadar kalsium yang jauh lebih tinggi, terutama setelah mereka mencapai puncak produksi (sekitar usia 6-7 bulan). Kalsium sangat penting untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Kekurangan kalsium menyebabkan telur tipis, bahkan tidak bercangkang (shell-less).
Pakan komersial standar untuk petelur biasanya memiliki kandungan protein sekitar 16-18%. Namun, untuk ayam Birma yang mungkin memiliki tingkat aktivitas lebih tinggi, memastikan ketersediaan sumber energi dari biji-bijian sangat membantu menjaga berat badan ideal. Tambahkan suplemen cangkang seperti grit kalsium atau tepung tulang yang bisa mereka ambil sendiri sesuai kebutuhan tubuhnya.
Ayam Birma, meski tangguh, tetap sensitif terhadap stres. Stres adalah musuh terbesar produksi telur. Kandang yang ideal harus:
Seringkali peternak pemula kebingungan ketika ayam Birma yang seharusnya sudah memasuki masa produktif tidak kunjung bertelur. Ada beberapa skenario yang perlu dievaluasi. Pertama, pastikan ayam Anda sudah mencapai usia dewasa seksual. Ayam Birma umumnya mulai bertelur antara usia 5 hingga 7 bulan, tergantung pada kualitas nutrisi awal mereka.
Jika usia sudah mencukupi, periksa kembali manajemen pakan. Apakah ada jeda pakan? Apakah ada pergantian merek pakan mendadak? Perubahan mendadak dalam rutinitas atau pakan sering menyebabkan ayam 'mogok' bertelur selama beberapa hari hingga minggu. Selain itu, perhatikan kesehatan internal. Cacingan atau infestasi parasit luar yang parah akan menguras energi ayam, energi tersebut seharusnya digunakan untuk memproduksi sel telur.
Pengobatan cacing rutin (setiap 2-3 bulan sekali) dan menjaga kebersihan litter kandang adalah tindakan preventif yang wajib dilakukan. Dengan perhatian yang cermat terhadap nutrisi kalsium tinggi, lingkungan yang tenang, dan kesehatan prima, potensi ayam birma bertelur akan termaksimalkan secara signifikan. Mereka adalah ayam pekerja keras yang akan membalas budi dengan produksi telur yang memuaskan.