Tanaman arbei, atau yang lebih dikenal secara umum sebagai stroberi (walaupun dalam konteks lokal sering merujuk pada varietas tertentu), adalah salah satu buah berry yang paling disukai. Tidak hanya lezat dan kaya antioksidan, menanam arbei di pekarangan rumah atau bahkan di balkon apartemen adalah kegiatan yang sangat memuaskan. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk memastikan tanaman arbei Anda berbuah lebat dan sehat.
Kunci sukses budidaya arbei adalah paparan sinar matahari yang cukup. Tanaman ini membutuhkan setidaknya 6 hingga 8 jam sinar matahari langsung setiap hari untuk dapat menghasilkan buah yang manis dan matang sempurna. Jika Anda menanam di dalam ruangan, pastikan ditempatkan di dekat jendela yang menghadap ke selatan (di belahan bumi utara) atau utara (di belahan bumi selatan), atau pertimbangkan penggunaan lampu tumbuh (grow lights).
Drainase juga merupakan faktor krusial. Tanaman arbei sangat sensitif terhadap genangan air yang dapat menyebabkan busuk akar. Jika menanam di tanah, pastikan media tanam gembur dan tidak menahan air terlalu lama. Untuk wadah pot, gunakan campuran tanah berkualitas tinggi yang diperkaya dengan kompos atau bahan organik untuk meningkatkan aerasi.
Media tanam ideal untuk arbei adalah tanah yang sedikit asam, dengan pH berkisar antara 5.5 hingga 6.5. Hindari menanam di tanah yang sebelumnya ditanami tanaman dari keluarga Solanaceae (seperti tomat atau terong) untuk mencegah penularan penyakit.
Saat menanam bibit, perhatikan posisi 'mahkota' (pusat pertumbuhan tanaman). Mahkota ini tidak boleh terkubur di dalam tanah karena akan menyebabkan batang membusuk. Sebaliknya, mahkota juga tidak boleh terlalu tinggi sehingga akar mudah kering. Pastikan akar tertutup rapat oleh media tanam.
Tanaman arbei menyukai kelembaban yang konsisten, tetapi tidak basah kuyup. Siramlah secara teratur, terutama saat cuaca panas. Cara terbaik adalah menyiram langsung ke pangkal tanaman, hindari membasahi daun dan buah karena ini memicu jamur dan busuk buah.
Pemupukan sangat penting selama fase pertumbuhan vegetatif dan saat pembungaan. Gunakan pupuk seimbang (NPK) di awal, kemudian beralih ke pupuk yang lebih kaya Fosfor dan Kalium saat tanaman mulai membentuk bunga. Pemupukan yang terlalu kaya Nitrogen akan menghasilkan daun rimbun namun minim buah.
Hama umum pada arbei termasuk kutu daun dan tungau. Periksa bagian bawah daun secara berkala. Untuk pencegahan alami, semprotkan larutan air sabun lembut atau minyak nimba. Penyakit jamur seperti busuk abu (Botrytis cinerea) sering menyerang buah yang matang; pastikan sirkulasi udara baik di sekitar tanaman untuk mengatasinya.
Tanaman arbei biasanya mulai berbuah dalam waktu 60 hingga 90 hari setelah penanaman, tergantung varietasnya. Buah arbei siap panen ketika warnanya sudah merah merona pekat di seluruh permukaannya.
Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun mengering untuk mendapatkan rasa terbaik. Saat memanen, jangan hanya menarik buahnya; potong tangkai buah dengan sedikit daun yang tersisa untuk menjaga kesegaran buah.
Dengan perhatian yang tepat terhadap sinar matahari, drainase, dan nutrisi, Anda dapat menikmati hasil panen arbei segar langsung dari kebun mini Anda. Tanaman ini menawarkan kepuasan ganda: keindahan visual dan cita rasa buah yang manis.