Ilustrasi sederhana: Asam askorbat berinteraksi dengan sistem pencernaan.
Asam askorbat, yang lebih dikenal sebagai Vitamin C, adalah nutrisi esensial yang sangat penting untuk sistem imun, produksi kolagen, dan sebagai antioksidan kuat. Namun, kekhawatiran umum sering muncul mengenai dampaknya pada kesehatan lambung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat sensitivitas atau kondisi asam lambung (GERD). Pertanyaan mendasar yang sering diajukan adalah: apakah asam askorbat aman untuk lambung?
Secara kimia, asam askorbat memang merupakan senyawa yang bersifat asam. Nilai pH larutan asam askorbat murni cenderung rendah, sekitar 2.5 hingga 3.0, tergantung konsentrasinya. Bagi sebagian orang dengan lambung yang sangat sensitif atau sedang mengalami iritasi lapisan lambung (gastritis), konsumsi suplemen asam askorbat dalam dosis tinggi atau dalam bentuk murni bisa memicu gejala seperti rasa perih, mulas, atau rasa tidak nyaman di ulu hati.
Penting untuk membedakan antara konsumsi makanan kaya Vitamin C (seperti jeruk, kiwi, atau paprika) dan konsumsi suplemen dosis tinggi. Makanan mengandung senyawa lain yang dapat membantu memoderasi sifat asamnya, sementara suplemen dosis tinggi memberikan ‘beban’ asam yang lebih terkonsentrasi langsung ke sistem pencernaan.
Keamanan asam askorbat sangat bergantung pada dosis dan bentuk yang dikonsumsi. Batas atas asupan yang dapat ditoleransi (Tolerable Upper Intake Level/UL) untuk orang dewasa umumnya ditetapkan sekitar 2000 mg per hari.
Paradoksnya, meskipun Vitamin C bersifat asam, ia juga memiliki peran dalam mendukung integritas lapisan mukosa lambung. Sebagai antioksidan, ia membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa Vitamin C dapat membantu menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri yang sering menjadi penyebab utama tukak lambung dan gastritis kronis, meskipun ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dijadikan terapi standar.
Jika seseorang mengonsumsi suplemen hanya untuk memenuhi kebutuhan harian (sekitar 75-90 mg), risiko masalah lambung sangat minimal. Masalah timbul ketika suplemen dikonsumsi untuk tujuan terapeutik dengan dosis super tinggi tanpa mempertimbangkan kondisi pencernaan individu.
Bagi Anda yang khawatir tentang dampak asam askorbat terhadap lambung, berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk memastikan Anda tetap mendapatkan manfaat vitamin penting ini tanpa iritasi:
Asam askorbat aman untuk lambung bagi mayoritas orang ketika dikonsumsi dalam batas asupan harian yang direkomendasikan, atau jika dipilih dalam bentuk ter-buffer. Namun, bagi individu dengan lambung yang sudah sensitif atau sedang mengalami kondisi asam lambung aktif, konsumsi dosis tinggi asam askorbat murni dapat memicu ketidaknyamanan. Kunci utamanya adalah memilih bentuk suplemen yang tepat dan menyesuaikan dosis berdasarkan toleransi pribadi. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda memiliki kekhawatiran spesifik mengenai kondisi pencernaan Anda sebelum memulai suplemen dosis tinggi.