Sebuah kreasi tradisional yang lembut.
Apam Peranggi, atau sering juga disebut Apam Balik di beberapa daerah, adalah salah satu kudapan manis legendaris yang kaya akan sejarah dan cita rasa. Meskipun resep aslinya seringkali menggunakan bahan-bahan tertentu, adaptasi modern sering kali menyertakan tepung terigu sebagai bahan dasar utama untuk menciptakan tekstur yang lebih stabil dan empuk. Kue ini populer sebagai jajanan pasar yang cocok dinikmati saat pagi hari atau sebagai teman minum teh di sore hari.
Secara historis, kue apam mungkin dibuat dari tepung beras atau bahan lokal lainnya. Namun, seiring perkembangan zaman dan ketersediaan komoditas, tepung terigu memberikan keuntungan signifikan bagi pembuat kue. Tepung terigu mengandung gluten, yang ketika dicampur dan dikocok dengan baik, mampu menahan gas yang dihasilkan dari ragi atau baking soda. Hasilnya adalah apam yang memiliki struktur lebih kuat, tidak mudah kempes, dan menghasilkan 'sarang' atau lubang-lubang khas yang sangat diinginkan konsumen.
Penggunaan tepung terigu protein sedang seringkali direkomendasikan. Protein sedang menawarkan keseimbangan antara kelembutan dan struktur. Terlalu banyak protein (seperti pada tepung roti) bisa membuat apam menjadi alot, sementara protein rendah mungkin sulit mencapai ketinggian yang diinginkan. Penyesuaian rasio cairan dan tepung terigu sangat krusial dalam mencapai tekstur apam peranggi yang lembut namun kenyal di bagian pinggirnya.
Kelezatan apam tidak hanya terletak pada adonannya, tetapi juga pada proses pemanggangan dan kombinasi isiannya. Dalam konteks apam yang menggunakan tepung terigu, beberapa kunci sukses harus diperhatikan:
Ketika apam yang terbuat dari tepung terigu ini matang, permukaannya yang berwarna coklat keemasan dengan bagian tengah yang pucat siap menerima isian. Isian tradisional biasanya sangat sederhana dan fokus pada tekstur kontras:
Namun, kreasi modern telah merambah jauh. Banyak penjual kini menawarkan apam dengan isian seperti cokelat leleh, keju parut, srikaya, atau bahkan isian daging gurih untuk variasi yang lebih unik. Namun, bagi para puritan, rasa otentik dari adonan tepung terigu yang lembut dengan taburan gula dan kacang tetap menjadi standar emas.
Untuk memastikan apam Anda berhasil mengembang seperti payung (peranggi), perhatikan langkah berikut saat menggunakan tepung terigu:
Pastikan semua bahan cair (seperti air atau santan) berada pada suhu ruangan atau sedikit hangat jika menggunakan ragi. Pengadukan adonan harus dilakukan hingga rata tetapi tidak berlebihan. Mengocok terlalu lama setelah tepung terigu dimasukkan akan mengaktifkan gluten secara berlebihan, menghasilkan kue yang liat. Setelah adonan didiamkan, jangan diaduk lagi. Tuang perlahan ke cetakan panas, dan biarkan gelembung terbentuk alami sebelum ditutup. Lubang-lubang kecil yang terbentuk adalah tanda bahwa reaksi kimia dalam adonan berhasil memicu pengembangan yang diinginkan.
Apam Peranggi dengan basis tepung terigu adalah bukti bahwa makanan tradisional dapat berevolusi tanpa kehilangan jiwanya. Ia menawarkan tekstur yang memuaskan—lembut di bagian tengah, sedikit renyah di pinggiran—dan menjadikannya camilan yang selalu dirindukan.