Siklus menstruasi seringkali diidentikkan dengan nyeri perut (dismenore) dan perubahan suasana hati. Namun, bagi sebagian wanita, periode bulanan ini juga disertai dengan gejala yang kurang umum namun sangat mengganggu, yaitu rasa anyang-anyangan saat buang air kecil. Anyang-anyangan, atau sering disebut disuria, adalah sensasi tidak nyaman, perih, atau seperti ingin buang air kecil terus-menerus meskipun kandung kemih belum penuh.
Ilustrasi: Hubungan antara siklus hormonal dan area panggul.
Mengapa Anyang-Anyangan Terjadi Saat Haid?
Koneksi antara menstruasi dan masalah saluran kemih bukanlah mitos. Fenomena ini sering dikaitkan dengan perubahan fisiologis dan tekanan mekanis yang terjadi di area panggul selama periode menstruasi. Ada beberapa penyebab utama yang saling berkaitan:
1. Tekanan Mekanis dari Rahim
Salah satu penyebab paling umum adalah kedekatan anatomis antara rahim (uterus) dan kandung kemih. Saat menstruasi dimulai, rahim berkontraksi untuk melepaskan lapisan endometriumnya. Kontraksi ini, terutama jika disertai pembesaran ringan pada rahim (misalnya jika ada fibroid atau endometriosis), dapat memberikan tekanan langsung pada uretra atau kandung kemih. Tekanan ini dapat mengiritasi dinding kandung kemih, memicu sensasi ingin buang air kecil yang mendesak atau terasa nyeri saat urin dikeluarkan.
2. Perubahan Hormonal
Fluktuasi kadar hormon, terutama prostaglandin, memainkan peran penting. Prostaglandin adalah senyawa mirip hormon yang bertanggung jawab memicu kontraksi otot rahim. Namun, prostaglandin juga dapat memengaruhi otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Peningkatan prostaglandin selama haid dapat meningkatkan sensitivitas kandung kemih, yang berujung pada frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman saat berkemih.
3. Pengaruh Endometriosis
Bagi wanita yang menderita endometriosis—suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim—gejala saluran kemih menjadi jauh lebih menonjol selama menstruasi. Jika implan endometriosis berada di dekat kandung kemih (endometriosis kandung kemih), jaringan tersebut akan meradang dan berdarah mengikuti siklus haid, menyebabkan nyeri hebat saat berkemih (disuria) yang sangat mirip dengan anyang-anyangan.
4. Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang Meningkat
Meskipun menstruasi bukan penyebab langsung ISK, periode ini menciptakan lingkungan yang sedikit lebih rentan. Perubahan pH di area genital, serta potensi kontaminasi silang bakteri dari area anus ke uretra saat membersihkan diri setelah buang air besar atau saat mengganti pembalut, dapat meningkatkan risiko bakteri masuk ke saluran kemih. Jika ISK terjadi bertepatan dengan menstruasi, gejalanya—anyang-anyangan hebat—akan terasa lebih diperparah oleh nyeri haid.
Cara Mengatasi Anyang-Anyangan Saat Menstruasi
Penanganan harus berfokus pada meredakan iritasi dan memastikan hidrasi yang cukup. Jika rasa sakitnya parah atau disertai demam, konsultasi medis sangat dianjurkan.
- Hidrasi yang Tepat: Meskipun terasa sakit saat kencing, penting untuk tetap minum air yang cukup. Urin yang terlalu pekat dapat lebih mengiritasi kandung kemih.
- Kompres Hangat: Letakkan botol air hangat atau bantalan pemanas di perut bagian bawah. Ini membantu merelaksasi otot rahim dan mengurangi tekanan pada kandung kemih.
- Obat Pereda Nyeri (NSAID): Obat antiinflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen) dapat membantu mengurangi produksi prostaglandin, sehingga meredakan kontraksi rahim sekaligus mengurangi iritasi pada kandung kemih.
- Hindari Iritan Kandung Kemih: Selama periode ini, batasi konsumsi kafein, alkohol, minuman bersoda, dan makanan pedas, karena zat-zat ini dikenal dapat memperburuk gejala kandung kemih yang sensitif.
- Kebersihan Ekstra Ketat: Pastikan kebersihan area genital saat membersihkan diri untuk meminimalisir risiko bakteri memasuki uretra.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika rasa anyang-anyangan Anda sangat intens, tidak membaik dengan perawatan mandiri, atau disertai gejala lain seperti:
- Demam tinggi atau menggigil.
- Darah dalam urin (hematuria).
- Nyeri hebat di punggung bawah atau panggul yang tidak mereda.
- Mual dan muntah yang signifikan.
Gejala-gejala tersebut mungkin mengindikasikan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang memerlukan antibiotik, atau mungkin merupakan tanda kondisi ginekologi yang lebih serius seperti endometriosis yang memerlukan diagnosis profesional.
Memahami bahwa gejala saluran kemih saat menstruasi adalah hal yang sering dialami oleh banyak wanita adalah langkah awal yang baik. Dengan mengenali penyebabnya—apakah karena tekanan, hormon, atau iritasi—Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk membuat periode menstruasi Anda lebih nyaman.