Anyang-anyangan, atau sering disebut disuria, adalah kondisi medis yang sangat mengganggu di mana seseorang merasakan dorongan kuat untuk buang air kecil, namun saat dilakukan, urin yang keluar hanya sedikit dan seringkali disertai rasa perih atau nyeri. Jika gejala ini berlangsung hanya satu atau dua kali, mungkin itu hanya respons tubuh sesaat. Namun, bagaimana jika kondisi ini berlangsung selama beberapa hari? Anyang-anyangan yang persisten selama beberapa hari menandakan adanya masalah yang lebih serius dan memerlukan perhatian lebih mendalam.
Ketika sensasi tidak nyaman ini bertahan lebih dari 48 jam, kemungkinan besar penyebabnya berkaitan dengan infeksi atau peradangan yang belum teratasi. Penyebab paling umum adalah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Bakteri, terutama E. coli, dapat masuk ke uretra dan berkembang biak di kandung kemih. Gejala ISK biasanya meliputi frekuensi buang air kecil yang sangat tinggi, nyeri suprapubik (di atas tulang kemaluan), dan terkadang demam jika infeksi telah menyebar ke ginjal.
Selain ISK, beberapa kondisi lain bisa menyebabkan gejala yang mirip dan bertahan lama:
Banyak orang cenderung mengabaikan anyang-anyangan ringan dan hanya minum banyak air putih, berharap masalah akan hilang dengan sendirinya. Meskipun hidrasi yang baik memang penting, mengabaikan gejala yang berlangsung beberapa hari adalah risiko besar. Jika penyebabnya adalah bakteri (ISK), penundaan pengobatan dapat menyebabkan bakteri naik dari kandung kemih menuju ureter dan akhirnya mencapai ginjal (pielonefritis). Infeksi ginjal adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera diobati dengan antibiotik yang tepat.
Ketika gejala anyang-anyangan sudah mencapai hari ketiga atau keempat, tindakan terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang akurat. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sambil menunggu jadwal pemeriksaan untuk mengurangi ketidaknyamanan:
Ketika Anda menemui dokter, kemungkinan besar Anda akan diminta untuk menjalani urinalisis. Tes urine ini bertujuan mendeteksi keberadaan sel darah putih, bakteri, atau darah dalam urine Anda. Jika positif infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang spesifik untuk jenis bakteri yang teridentifikasi. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diberikan, bahkan jika Anda mulai merasa lebih baik setelah beberapa hari pertama pengobatan. Menghentikan antibiotik terlalu cepat adalah penyebab utama kegagalan pengobatan dan resistensi antibiotik.
Jika hasil tes urine negatif namun gejala tetap berlanjut, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti kultur urine, atau bahkan mempertimbangkan tes skrining IMS jika riwayat seksual memungkinkan. Mengatasi anyang-anyangan yang berlangsung lama memerlukan kesabaran dan kepatuhan terhadap rencana pengobatan yang ditentukan oleh profesional kesehatan.