Ilustrasi kesehatan sistem kemih wanita.
Anyang-anyangan, atau disuria, adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Meskipun sering dianggap sebagai gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) biasa yang dapat sembuh dalam beberapa hari, banyak wanita menghadapi masalah ini yang berlangsung kronis, bahkan sampai berhari-hari atau berulang kali. Jika Anda mengalami anyang-anyangan yang menetap, penting untuk memahami bahwa ini bukanlah kondisi normal dan memerlukan perhatian lebih lanjut.
Pada kondisi akut, nyeri saat berkemih biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyerang uretra atau kandung kemih, seringkali disertai urgensi dan frekuensi buang air kecil yang tinggi. Namun, ketika gejala anyang-anyangan berhari-hari tanpa perbaikan signifikan, dokter akan mulai mencari penyebab lain di luar ISK sederhana. Wanita lebih rentan terhadap masalah ini karena anatomi uretra mereka yang lebih pendek, memudahkan bakteri mencapai kandung kemih.
Ketika gejala tidak hilang setelah pengobatan standar atau tanpa adanya infeksi yang jelas, beberapa faktor berikut mungkin menjadi penyebab utama anyang-anyangan berhari-hari:
Kadang-kadang, antibiotik yang diberikan tidak sepenuhnya membersihkan bakteri, atau bakteri tersebut resisten terhadap obat. Jika pengobatan dihentikan terlalu cepat, sisa infeksi dapat menyebabkan gejala berlanjut. Selain itu, wanita yang aktif secara seksual atau memiliki riwayat ISK berulang mungkin mengalami kekambuhan cepat.
Peradangan pada area vagina, seperti vaginitis akibat bakteri (bacterial vaginosis) atau infeksi jamur (kandidiasis), dapat menyebabkan iritasi pada uretra yang berdekatan, sehingga menimbulkan sensasi mirip anyang-anyangan. Gejala ini sering disalahartikan sebagai masalah kandung kemih murni.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri kandung kemih kronis. IC/BPS ditandai dengan tekanan atau nyeri pada kandung kemih yang berlangsung lama, seringkali disertai kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, meskipun kandung kemih tidak penuh. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun melibatkan kerusakan pada lapisan pelindung kandung kemih (urothelium).
Penggunaan produk kebersihan tertentu seperti sabun beraroma, tisu basah, atau deterjen pakaian dapat mengiritasi uretra. Iritasi ini dapat menyebabkan peradangan yang mirip dengan gejala ISK dan bertahan lama jika paparan terus berlanjut.
Penurunan kadar estrogen selama menopause menyebabkan penipisan dan kekeringan jaringan vagina dan uretra (atrofi urogenital). Kondisi ini membuat jaringan lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi, yang kemudian memicu gejala anyang-anyangan yang persisten.
Meskipun minum banyak air sering direkomendasikan untuk meredakan ISK, jika anyang-anyangan berhari-hari, ini adalah tanda bahwa Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau ginekologi. Jangan menunda diagnosis karena kondisi kronis memerlukan penanganan yang spesifik.
Penanganan anyang-anyangan yang persisten harus fokus pada akar permasalahannya. Dokter mungkin akan melakukan:
Jangan biarkan rasa tidak nyaman mengganggu kualitas hidup Anda. Anyang-anyangan yang berlangsung lama memerlukan perhatian medis profesional untuk mendapatkan diagnosis akurat dan pengobatan yang tepat sasaran.