Ilustrasi: Bimbingan cahaya menuju jalan yang lurus.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, membawa ajaran dan petunjuk yang sempurna untuk mengatur setiap aspek kehidupan seorang Muslim. Mengikuti anjuran Rasulullah bukan sekadar kewajiban, melainkan jalan terbaik menuju ketenangan jiwa, keberkahan dalam urusan dunia, dan keselamatan di akhirat. Sunnah beliau adalah kompas moral yang teruji oleh waktu, relevan di setiap era.
Pentingnya Meneladani Akhlak Rasulullah
Sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama. Beliau dikenal dengan kejujuran (As-Shidiq) dan amanah (Al-Amin) jauh sebelum diangkat menjadi Rasul. Anjuran untuk meneladani akhlak beliau sangat ditekankan dalam Al-Qur'an, yang menegaskan bahwa sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat uswatun hasanah (teladan yang baik). Sikap beliau yang pemaaf, sabar dalam menghadapi kesulitan, dan tawadhu (rendah hati) patut kita jadikan acuan utama.
Dalam interaksi sosial, anjuran beliau sangat menekankan pentingnya menjaga lisan. Lisan adalah sumber fitnah terbesar jika tidak dikontrol. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." Ini menggarisbawahi bahwa keimanan seseorang dapat diukur dari bagaimana ia mengelola perkataannya.
Anjuran Terkait Ibadah dan Keseimbangan Hidup
Selain akhlak, Rasulullah memberikan panduan rinci mengenai tata cara ibadah. Keistiqamahan dalam shalat fardhu lima waktu adalah pondasi utama. Namun, beliau juga menganjurkan ibadah sunnah sebagai penyempurna. Contohnya adalah anjuran untuk melaksanakan shalat rawatib yang mengiringi shalat wajib, serta puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh (pertengahan bulan Hijriah). Ibadah yang dilakukan secara seimbang mengajarkan disiplin waktu dan spiritualitas yang konsisten.
Aspek keseimbangan hidup juga sangat diperhatikan. Meskipun beliau adalah figur spiritual yang sangat taat, beliau tidak menafikan hak tubuh dan keluarga. Beliau pernah bersabda bahwa bagian dari ajaran agamanya adalah menikah dan memiliki keturunan, serta tidak berlebihan dalam beribadah hingga meninggalkan hak orang lain. Prinsip moderasi (wasathiyyah) inilah yang menjadikan ajaran Islam praktis untuk dijalankan oleh setiap lapisan masyarakat.
Menjaga Kebersihan Fisik dan Lingkungan
Anjuran Rasulullah SAW mencakup kebersihan fisik yang sering kali disebut sebagai separuh dari iman. Beliau sangat menekankan pentingnya bersiwak (membersihkan gigi) sebelum shalat, mandi, dan menjaga kebersihan diri secara umum. Kebersihan ini meluas hingga ke lingkungan sekitar. Islam mengajarkan untuk tidak membuang kotoran di jalanan atau tempat umum, yang merupakan bentuk kepedulian terhadap hak orang lain atas ruang yang bersih dan aman.
Kunci Kehidupan yang Produktif Berdasarkan Sunnah
Untuk mencapai kehidupan yang produktif dan berkah, terdapat beberapa anjuran kunci yang patut kita pegang teguh:
- Mencari Rezeki yang Halal: Beliau mengajarkan bahwa mencari nafkah yang halal adalah kewajiban setelah menunaikan kewajiban agama. Menjauhi riba dan segala bentuk penipuan adalah keharusan.
- Menjaga Silaturahmi: Mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan sangat dianjurkan. Silaturahmi dipercaya dapat melapangkan rezeki dan memanjangkan usia.
- Mengelola Waktu dengan Baik: Rasulullah SAW pernah mengingatkan tentang dua nikmat yang banyak manusia lalai darinya: kesehatan dan waktu luang. Memanfaatkan waktu untuk hal yang bermanfaat adalah wujud syukur.
- Memberi Salam dan Senyum: Senyum tulus adalah sedekah. Menyebarkan salam adalah cara ampuh untuk menciptakan suasana damai dan saling menghargai di tengah masyarakat.
Keseluruhan anjuran Rasulullah ini membentuk sebuah cetak biru kehidupan yang utuh—mengintegrasikan hubungan vertikal (dengan Allah) dan hubungan horizontal (dengan sesama manusia dan lingkungan). Dengan konsisten berusaha menerapkan Sunnah dalam keseharian, seorang Muslim sesungguhnya sedang menempuh jalan yang telah diridhai dan menjamin kebahagiaan hakiki.