Ilustrasi konseptual jalur Aorta Inferior.
Aorta inferior, yang lebih sering disebut sebagai Aorta Abdominalis, adalah segmen terbesar dari aorta yang terletak di rongga perut. Pembuluh darah utama ini berfungsi sebagai jalur utama pengiriman darah kaya oksigen dari jantung (melalui Aorta Toraks) ke seluruh struktur di bagian bawah tubuh, termasuk organ perut, panggul, dan kedua tungkai bawah. Secara anatomis, Aorta Abdominalis dimulai setelah ia melewati diafragma—otot besar yang memisahkan dada dan perut—biasanya pada tingkat vertebra lumbal keempat (L4).
Memahami anatomi aorta inferior sangat krusial karena peran vitalnya. Segmen ini tidak hanya menyalurkan darah dalam volume besar, tetapi juga bercabang menjadi banyak arteri penting yang memberi nutrisi pada usus, ginjal, hati, dan jaringan otot ekstremitas bawah. Diameter aorta ini secara bertahap menyempit seiring ia bergerak ke bawah, mempersiapkan diri untuk percabangan akhir.
Perjalanan Aorta Abdominalis melalui abdomen adalah rute yang padat dengan percabangan arteri. Percabangan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan organ yang mereka suplai. Kelompok utama percabangan viseral (organ dalam) meliputi arteri celiac, arteri mesenterika superior, arteri mesenterika inferior, serta arteri ginjal (renal).
Arteri celiac, misalnya, muncul relatif awal dan bertanggung jawab menyuplai darah ke lambung, limpa, dan hati. Sementara itu, arteri mesenterika superior dan inferior memastikan aliran darah yang memadai ke seluruh usus besar dan usus halus. Keseimbangan aliran darah melalui semua percabangan ini sangat penting untuk menjaga fungsi pencernaan dan metabolisme tubuh.
Bagian paling inferior dari aorta abdominalis, tepat sebelum ia bercabang menjadi dua, disebut sebagai bifurkasi aorta. Pada titik ini, aorta inferior terbagi menjadi dua pembuluh utama: Arteri Iliaka Komunis Kanan dan Kiri. Percabangan ini terjadi sekitar tingkat vertebra lumbal keempat atau kelima (L4/L5). Arteri iliaka komunis ini kemudian terus bercabang lebih lanjut untuk menyuplai darah ke panggul dan, yang paling signifikan, menjadi arteri femoralis dan pembuluh darah utama lainnya yang memberi makan otot dan jaringan pada kaki.
Karena ukurannya yang besar dan tekanan darah tinggi yang dilaluinya, aorta inferior rentan terhadap beberapa kondisi serius. Salah satu yang paling umum dan berbahaya adalah Aneurisma Aorta Abdominalis (AAA). AAA terjadi ketika dinding aorta melemah dan mulai membengkak atau menonjol. Jika AAA ini pecah, konsekuensinya seringkali fatal karena terjadi perdarahan internal masif.
Selain AAA, penyakit arteri perifer (PAD) juga sering melibatkan percabangan distal dari aorta inferior, menyebabkan penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke tungkai bawah. Gejalanya bisa berupa nyeri saat berjalan (klaudikasio) atau masalah penyembuhan luka pada kaki. Kondisi ini biasanya terkait erat dengan aterosklerosis, penumpukan plak lemak di dinding arteri.
Mengingat peran sentralnya dalam sirkulasi darah tubuh bagian bawah, pemantauan kesehatan aorta inferior sangat penting, terutama bagi individu dengan riwayat merokok, tekanan darah tinggi, atau riwayat keluarga dengan penyakit vaskular. Teknik pencitraan seperti ultrasonografi (USG), CT scan, dan MRI dapat digunakan untuk memvisualisasikan struktur aorta, mengukur diameternya, dan mendeteksi adanya anomali sebelum menjadi keadaan darurat medis. Kesehatan aorta inferior adalah cerminan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.