Memahami Umur Ayam Petelur yang Sudah Siap Bertelur

Kunci sukses dalam usaha peternakan ayam petelur terletak pada pemahaman yang mendalam mengenai siklus hidup ayam, terutama kapan mereka mencapai fase puncak produksi. Mengetahui umur ayam petelur yang sudah siap bertelur sangat krusial untuk manajemen pakan, kandang, dan prediksi hasil. Kesiapan ini bukan hanya soal usia kronologis, tetapi juga kematangan fisik dan seksual.

Fase Kritis: Mulai Bertelur (Point of Lay)

Secara umum, ayam ras petelur (seperti Leghorn atau strain komersial lainnya) mulai menunjukkan tanda-tanda awal produksi telur pada usia tertentu. Periode ini dikenal sebagai Point of Lay (POL). Bagi sebagian besar galur komersial modern, POL ini terjadi relatif cepat dibandingkan ayam kampung tradisional.

Rata-rata, ayam petelur siap bertelur pertama kali pada kisaran usia antara 16 hingga 20 minggu (4 hingga 5 bulan). Namun, angka ini dapat bervariasi tergantung pada manajemen perkandangan selama masa starter dan grower.

Faktor Penentu Kesiapan Bertelur

Usia hanyalah salah satu indikator. Beberapa faktor lain menentukan apakah ayam benar-benar 'siap' untuk mulai bertelur secara efisien:

• Berat Badan Ideal: Ini adalah indikator paling penting. Ayam harus mencapai berat badan minimal yang ditetapkan oleh galur genetiknya saat memasuki usia 16 minggu. Berat badan yang cukup memastikan bahwa organ reproduksi telah berkembang sempurna. Ayam yang terlalu kurus akan terlambat bertelur atau menghasilkan telur kecil.
• Kondisi Fisik: Ayam yang sehat memiliki jengger yang cerah, kulit yang lentur, dan posisi tubuh yang proporsional.
• Pencahayaan (Fotoperiode): Paparan cahaya yang memadai (biasanya 14-16 jam sehari) sangat vital untuk memicu hormon reproduksi dan memulai proses bertelur. Manajemen cahaya harus ditingkatkan secara bertahap menjelang usia 16 minggu.

Perbedaan Antara Mulai Bertelur dan Puncak Produksi

Penting untuk membedakan antara ayam yang baru 'mulai' bertelur dan ayam yang sudah mencapai 'puncak produksi'. Ayam yang siap bertelur pada usia 18 minggu mungkin baru menghasilkan 10-20% dari total populasinya. Ini adalah fase awal di mana kita harus berhati-hati dalam penanganan.

Puncak produksi (atau puncak persentase telur) biasanya dicapai ayam petelur pada usia sekitar 24 hingga 28 minggu (6 hingga 7 bulan), di mana persentase produksi bisa mencapai 90% atau lebih. Pada fase ini, ayam harus menerima formulasi pakan yang lebih tinggi kandungan energinya untuk mendukung produksi yang berkelanjutan.

Peran Manajemen Pakan Sebelum Masa Bertelur

Transisi pakan adalah momen paling sensitif. Ayam yang selama masa grower diberi pakan pertumbuhan (tinggi protein rendah energi) harus diganti ke pakan pra-layer sekitar usia 15-16 minggu. Pergantian pakan ini bertujuan untuk:

1. Menyediakan protein yang cukup untuk perkembangan sistem reproduksi.
2. Meningkatkan asupan kalsium secara bertahap, meskipun kalsium penuh biasanya diberikan saat puncak produksi.
3. Mengadaptasi saluran pencernaan terhadap formula pakan baru.

Jika penggantian pakan dilakukan terlalu cepat (misalnya, sebelum 15 minggu), ayam justru bisa mengalami kegemukan (lemak berlebih), yang dapat menyebabkan penutupan oviduk dan hambatan dalam bertelur (pullet layer stunting).

Tanda Visual Ayam Siap Bertelur

Peternak berpengalaman dapat mengamati beberapa tanda fisik yang menunjukkan bahwa ayam betina muda sudah dekat dengan hari pertamanya bertelur:

• Panggul Melebar: Perhatikan jarak antara tulang pubis di bagian kloaka. Jarak ini akan melebar signifikan saat ayam siap bertelur untuk memfasilitasi keluarnya telur.
• Jengger dan Pial Merah Merona: Peningkatan hormon estrogen akan menyebabkan jengger dan pial (gelambir di bawah leher) menjadi lebih besar, tebal, dan berwarna merah cerah.
• Aktivitas Meningkat: Ayam mulai menunjukkan perilaku mencari sarang atau lebih sering mengunjungi area tempat telur akan diletakkan.

Kesimpulannya, meskipun rentang umur ayam petelur yang sudah siap bertelur berada di kisaran 16-20 minggu, keberhasilan awal periode bertelur sangat bergantung pada pencapaian berat badan ideal dan manajemen lingkungan (khususnya cahaya) selama masa pembentukan (grower).