Teh hijau, yang berasal dari tanaman Camellia sinensis yang sama dengan teh hitam dan teh putih, telah lama dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Namun, tidak semua teh hijau diciptakan sama. Kualitas daun teh sangat menentukan cita rasa, aroma, dan kandungan antioksidan (terutama katekin seperti EGCG) yang dapat Anda peroleh. Memilih teh hijau yang baik adalah kunci untuk memaksimalkan potensi kesehatannya.
Perbedaan mendasar antara teh hijau dan teh lainnya adalah proses oksidasi. Untuk teh hijau, daun segera dipanaskan setelah dipetik—baik dengan dipanggang (metode Tiongkok) atau dikukus (metode Jepang)—untuk menonaktifkan enzim yang menyebabkan oksidasi. Proses ini menjaga warna hijau cerah dan kandungan polifenol yang tinggi.
Teh hijau berkualitas tinggi biasanya diproses dengan hati-hati untuk meminimalkan kerusakan pada daun dan menjaga kandungan nutrisinya. Cari tahu jenis pengolahan yang digunakan, karena ini akan memengaruhi profil rasa. Misalnya, teh kukus Jepang (seperti Sencha atau Gyokuro) cenderung memiliki rasa yang lebih umami dan sedikit rumput laut, sementara teh panggang Tiongkok (seperti Dragon Well/Longjing) seringkali lebih lembut dan sedikit pedas atau kacang-kacangan.
Lihatlah daun teh yang belum diseduh. Teh hijau yang baik seringkali memiliki tampilan yang konsisten dan utuh (whole leaf) atau setidaknya potongan besar (large-cut). Hindari teh yang terlalu banyak mengandung debu atau potongan yang sangat kecil (fannings atau dust), karena ini seringkali merupakan sisa dari pemrosesan dan cenderung menghasilkan rasa pahit lebih cepat saat diseduh.
Aroma adalah indikator kuat kesegaran. Teh hijau yang baik harus memiliki aroma yang segar, 'hijau', sedikit manis, atau seperti rumput yang baru dipotong. Aroma yang tidak menyenangkan, seperti bau apek, tengik, atau seperti ikan, adalah tanda bahwa teh sudah mulai teroksidasi atau disimpan dengan buruk.
Seperti halnya anggur, terroir (kombinasi tanah, iklim, dan ketinggian) sangat memengaruhi rasa teh. Daerah terkenal seperti Uji di Jepang atau pegunungan tertentu di Tiongkok (seperti Hangzhou atau Fujian) sering menghasilkan teh dengan reputasi kualitas superior. Jika memungkinkan, pilihlah teh dari sumber tunggal yang jelas (single origin).
Teh hijau sangat sensitif terhadap waktu. Meskipun teh hijau tidak basi dalam artian aman untuk dikonsumsi, rasanya akan menurun drastis seiring berjalannya waktu setelah dipetik. Teh terbaik adalah yang dipanen pada musim semi (first flush).
Bahkan teh hijau terbaik sekalipun bisa hancur jika diseduh dengan air yang terlalu panas. Suhu air yang salah akan mengekstrak tanin lebih cepat, menghasilkan rasa pahit dan astringen yang tidak diinginkan. Teh hijau yang baik memerlukan suhu yang lebih rendah dibandingkan teh hitam.
Dengan memperhatikan visual, aroma, dan asal-usulnya, serta menyeduhnya dengan teknik yang tepat, Anda akan dapat menikmati semua manfaat kesehatan dan kenikmatan rasa yang ditawarkan oleh teh hijau yang benar-benar baik dan berkualitas tinggi.