Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) merupakan gerbang utama bagi calon anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk memahami filosofi, nilai-nilai dasar, serta tugas pokok yang diemban oleh organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) ini. Diklatsar Banser adalah proses yang terstruktur dan intensif, dirancang untuk membentuk karakter kader yang militan, disiplin, dan berlandaskan Ahlussunnah wal Jama'ah.
Meskipun susunan acara dapat bervariasi sedikit tergantung wilayah atau kebutuhan spesifik penyelenggara, kerangka dasar Diklatsar Banser umumnya mengikuti pola yang telah ditetapkan. Durasi Diklatsar biasanya berlangsung selama tiga hari penuh (Jumat hingga Minggu) atau lebih, tergantung kebijakan setempat. Memahami alur kegiatan sangat penting bagi peserta agar dapat mengikuti setiap tahapan dengan maksimal.
Ilustrasi alur umum kegiatan dalam Diklatsar Banser.
Struktur Umum Susunan Acara Diklatsar Banser
Secara umum, kegiatan Diklatsar dibagi menjadi beberapa sesi utama: Administrasi dan Pembukaan, Materi Ke-NU-an dan Ke-Banser-an, Latihan Fisik dan Baris-berbaris, serta Penutupan dan Pengukuhan. Berikut adalah gambaran detailnya, khususnya pada hari pertama dan hari kedua yang biasanya paling padat.
Hari Pertama: Orientasi dan Pengenalan Dasar
Hari Kedua: Penguatan Materi dan Fisik
Hari kedua adalah fase penguatan baik secara mental spiritual maupun fisik. Materi yang diberikan biasanya lebih mendalam terkait struktur komando dan etika Banser.
Hari Ketiga: Penutupan dan Pengukuhan
Hari terakhir fokus pada evaluasi menyeluruh, sesi kerohanian penutup, dan yang paling ditunggu adalah prosesi pengukuhan menjadi anggota Banser penuh.
Pentingnya Integritas dalam Setiap Sesi
Setiap item dalam susunan acara Diklatsar Banser memiliki tujuan spesifik. Materi ke-NU-an memastikan kader memahami ideologi yang dipegang teguh, sementara latihan fisik dan PBB membentuk kedisiplinan yang diperlukan saat menjalankan tugas pengamanan. Bagi calon Banser, kedisiplinan waktu adalah kunci. Keterlambatan atau ketidakhadiran dalam sesi vital seperti pembukaan atau pembai’atan dapat berimplikasi pada kelulusan.
Selain jadwal yang ketat, Diklatsar juga menekankan pentingnya menjaga akhlakul karimah. Interaksi antar peserta dan dengan pelatih harus selalu didasari rasa hormat dan ukhuwah Islamiyah. Diklatsar bukan sekadar pelatihan fisik, namun lebih kepada penempaan jiwa agar siap mengabdi tanpa pamrih demi menjaga keutuhan bangsa dan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah. Proses ini memastikan bahwa setiap anggota Banser yang dilantik benar-benar siap mengemban amanah.