Panduan Lengkap Seragam PDH Angkatan Laut

Memahami Seragam PDH TNI AL

Seragam Dinas Harian (PDH) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memegang peranan penting dalam representasi institusi di lingkungan kerja sehari-hari. Berbeda dengan Pakaian Dinas Upacara (PDU) atau Pakaian Dinas Lapangan (PDL), PDH dirancang untuk memberikan kesan profesional, rapi, namun tetap nyaman digunakan sepanjang hari kerja. Seragam ini merupakan identitas visual yang melekat erat dengan disiplin dan profesionalisme prajurit matra laut.

Pemilihan warna dan desain pada seragam PDH Angkatan Laut memiliki makna historis dan fungsional. Warna biru tua atau biru dongker yang dominan merupakan representasi dari lautan yang luas, tempat tugas utama TNI AL. Detail seperti atribut, pangkat, dan lambang kesatuan harus selalu terpasang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kerapian dalam mengenakan PDH tidak hanya mencerminkan kepatuhan terhadap tata tertib militer, tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap institusi dan tugas yang diemban.

Ikon PDH TNI AL Gambar Ilustrasi Seragam PDH Ilustrasi sederhana kemeja dan celana PDH Angkatan Laut.

Komponen Utama Seragam PDH

Seragam PDH Angkatan Laut terdiri dari beberapa komponen utama yang harus dikenakan secara lengkap saat bertugas. Komponen dasar biasanya meliputi kemeja berwarna biru tua (navy blue) dengan manset dan saku yang terstruktur rapi. Untuk pria, kemeja ini umumnya berlengan panjang yang bisa digulung sesuai prosedur saat cuaca panas atau aktivitas tertentu. Kemeja ini dipadukan dengan celana panjang berwarna senada.

Aksesoris menjadi pembeda krusial. Di bagian kepala, prajurit akan mengenakan topi pet atau baret sesuai dengan korps atau fungsi mereka. Tanda pangkat dipasang pada bahu (pagar) atau kerah, sementara papan nama dan lambang kesatuan (seperti brevet atau emblem) ditempatkan pada lokasi yang telah ditentukan. Sabuk kulit berwarna hitam dengan gesper berwarna perak atau emas menambah ketegasan pada penampilan. Sepatu PDH harus selalu dalam kondisi bersih, mengkilap, dan sesuai standar yang ditetapkan, seringkali berbahan kulit mengkilap.

Khusus untuk seragam PDH wanita Angkatan Laut, meskipun mengikuti standar warna dasar yang sama, terdapat penyesuaian pada potongan atau model pakaian, seperti penggunaan rok atau penyesuaian pada bentuk kerah, namun esensi formalitas dan kerapian tetap menjadi prioritas utama.

Standar Kerapian dan Pemeliharaan

Kerapian seragam PDH mencerminkan citra prajurit di mata publik. Ini meliputi kewajiban untuk selalu menjahit kancing yang hilang, merapikan lipatan celana (pekak), dan memastikan tidak ada benang yang keluar. Pencucian dan penyetrikaan harus dilakukan secara rutin untuk menjaga warna tidak pudar dan kain tidak kusut. Dalam konteks militer, seragam yang tidak terawat dianggap sebagai pelanggaran disiplin ringan.

Aturan mengenai penggunaan seragam PDH juga ketat terkait modifikasi. Prajurit dilarang keras memodifikasi panjang celana, bentuk kerah, atau menambahkan pernak-pernik yang tidak resmi. Setiap penambahan atau pengurangan atribut harus melalui izin resmi dari komando atas. Kepatuhan terhadap regulasi ini memastikan keseragaman dan identitas institusional tetap terjaga kuat di tengah masyarakat. Seragam PDH Angkatan Laut adalah simbol kehormatan yang harus dijaga martabatnya.

🏠 Homepage