Ilustrasi ketidaknyamanan sistem kemih
Sakit anyang-anyangan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai disuria, adalah keluhan umum yang sering dialami oleh banyak orang, terutama wanita. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil, seringkali disertai dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat namun volume urin yang keluar sedikit-sedikit. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memerlukan perhatian serius.
Secara fundamental, anyang-anyangan adalah gejala, bukan penyakit itu sendiri. Gejala ini mengindikasikan adanya iritasi atau peradangan pada saluran kemih, mulai dari uretra hingga kandung kemih. Sensasi yang dirasakan biasanya dimulai saat urin mulai keluar dan bisa terasa seperti sensasi terbakar yang tajam.
Penting untuk membedakan antara rasa sakit saat buang air kecil dengan urgensi (dorongan kuat untuk berkemih) dan seringnya buang air kecil. Ketiganya seringkali muncul bersamaan dalam kondisi yang dikenal sebagai Sindrom Disuria.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu rasa sakit saat berkemih. Pemahaman mengenai penyebabnya sangat krusial untuk menentukan penanganan yang tepat.
Ini adalah penyebab paling umum dari anyang-anyangan. ISK terjadi ketika bakteri, paling sering bakteri E. coli dari area anus, masuk ke uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih atau bahkan ginjal. Infeksi ini menyebabkan peradangan yang menimbulkan rasa perih saat urin melewati area yang teriritasi.
Kurangnya asupan cairan menyebabkan urin menjadi sangat pekat. Urin yang pekat memiliki konsentrasi zat iritan yang lebih tinggi, sehingga dapat menyebabkan rasa perih saat dikeluarkan. Selain itu, sering menahan kencing memberikan kesempatan bagi bakteri yang mungkin ada di kandung kemih untuk berkembang biak tanpa sempat dikeluarkan.
Beberapa kondisi lain juga bisa menyebabkan iritasi tanpa adanya infeksi bakteri aktif, seperti:
Pada wanita, area uretra yang lebih pendek membuatnya lebih rentan terhadap ISK. Pada pria, pembesaran prostat (BPH) dapat menekan uretra dan menyebabkan iritasi atau retensi urin, yang kemudian memicu gejala mirip anyang-anyangan.
Jika gejala masih tergolong ringan dan tidak disertai demam tinggi atau nyeri punggung (yang menandakan infeksi ginjal), beberapa langkah penanganan awal bisa dilakukan:
Meskipun sering sembuh sendiri, sakit anyang-anyangan harus selalu dipantau. Jika kondisi tidak membaik dalam waktu 24 hingga 48 jam, atau jika muncul gejala penyerta yang lebih serius, konsultasi medis sangat diperlukan karena kemungkinan besar Anda memerlukan antibiotik.
Tanda-tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera meliputi:
Dokter biasanya akan melakukan tes urin untuk memastikan keberadaan bakteri. Pengobatan yang tepat akan sangat bergantung pada diagnosis, apakah itu ISK sederhana, IMS, atau masalah struktural lainnya. Jangan pernah mengabaikan gejala anyang-anyangan yang persisten, karena infeksi yang tidak diobati dapat menyebar hingga ke ginjal dan menimbulkan komplikasi serius.