Anis Kembang (Zoothera spiloptera) adalah burung kicau yang sangat populer di kalangan penghobi karena suara merdunya yang khas dan variatif. Namun, bagi pemula, membedakan antara anis kembang jantan dan betina bisa menjadi tantangan tersendiri. Memahami perbedaan ini sangat krusial, terutama jika tujuannya adalah untuk penangkaran atau sekadar mengetahui potensi kicauan burung peliharaan Anda.
Secara umum, perbedaan antara kedua jenis kelamin ini tidak selalu tampak mencolok seperti pada beberapa spesies burung lain. Namun, dengan pengamatan cermat terhadap beberapa aspek morfologi dan perilaku, kita dapat mengidentifikasi mana yang jantan dan mana yang betina.
Perbedaan visual seringkali menjadi petunjuk pertama. Meskipun kedua jenis memiliki warna dasar hitam legam dan putih bersih, ada nuansa yang berbeda, terutama pada bagian bulu penutup telinga (ear coverts) dan punggung.
Bulu hitam pada bagian punggung dan kepala cenderung lebih pekat, mengkilap, dan terlihat lebih tegas. Area putih di bagian bawah tubuhnya juga tampak lebih kontras dan bersih.
Warna hitamnya seringkali terlihat sedikit lebih kusam atau keabu-abuan (less glossy). Terdapat sedikit semburat warna cokelat tipis di beberapa area bulu, terutama saat usianya masih muda atau belum mengalami mabung sempurna.
Ukuran paruh dapat menjadi indikator, meskipun ini memerlukan pembanding untuk akurasi yang tinggi. Anis jantan umumnya memiliki paruh yang sedikit lebih besar dan lebih tebal di bagian pangkalnya dibandingkan betina. Paruh yang lebih kokoh sering dikaitkan dengan dominasi suara dan ritual kawin.
Perhatikan postur tubuh saat burung sedang bertengger santai. Jantan cenderung menunjukkan postur yang lebih tegap dan gagah. Selain itu, perbedaan pada bentuk kepala juga bisa diamati:
Inilah perbedaan paling mendasar dan paling bisa diandalkan, terutama pada burung dewasa yang sudah mapan:
| Aspek | Anis Kembang Jantan | Anis Kembang Betina |
|---|---|---|
| Kualitas Suara | Jelas, keras, bervariasi tinggi, dan mampu menirukan banyak jenis irama (masteran). | Suara cenderung monoton, volume lebih pelan, dan jarang sekali mau "nembak" isian panjang. |
| Volume Kicauan | Cenderung berkicau lebih lantang dan sering, terutama saat birahi. | Kicauan lebih jarang dan volumenya sedang cenderung rendah. |
| Perilaku Memamerkan Diri | Sering melakukan ritual "tengger goyang" atau menampilkan diri saat berkicau. | Cenderung lebih pendiam dan tidak menunjukkan perilaku memamerkan diri yang agresif. |
Bagi penghobi berpengalaman, area ventilasi (kloaka) dapat memberikan petunjuk, meskipun ini paling sulit dilihat dan memerlukan ketelitian tinggi:
Menentukan jenis kelamin anis kembang memang memerlukan kombinasi pengamatan. Secara visual, fokus pada ketajaman warna hitam, postur tubuh yang tegak, serta bentuk kepala yang lebih kotak. Namun, tidak ada yang mengalahkan tes perilaku: jika burung rajin berkicau dengan variasi isian yang kompleks, hampir dapat dipastikan bahwa Anda memelihara anis kembang jantan.
Bagi penangkar, pemahaman mendalam mengenai perbedaan ini adalah kunci keberhasilan dalam membiakkan spesies yang anggun ini.