Memahami Perbedaan Mendasar: ARMED vs ARHANUD di TNI Angkatan Darat

ARMED ARHANUD Target Udara/Darat

Ilustrasi fokus senjata: Proyektil Artileri vs Rudal Pertahanan Udara

Dalam struktur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), terdapat dua kecabangan utama yang sering kali menyandang nama yang mirip namun memiliki fungsi operasional yang sangat berbeda: ARMED (Artileri Medan) dan ARHANUD (Artileri Pertahanan Udara). Meskipun keduanya berada di bawah payung kecabangan artileri—yaitu satuan yang tugas utamanya adalah menembak—perbedaan fokus senjata, target, serta doktrin penggunaannya sangat signifikan.

Apa Itu ARMED (Artileri Medan)?

ARMED adalah singkatan dari Artileri Medan. Fungsi utama dari satuan-satuan di bawah kecabangan ini adalah memberikan dukungan tembakan jarak jauh (indirect fire support) kepada pasukan manuver darat (Infantri, Kavaleri, dsb.).

Fokus dan Persenjataan Utama ARMED:

ARMED berfokus pada serangan terhadap target di darat. Senjata yang digunakan umumnya berupa meriam (howitzer) dan roket multi-laras (MLRS).

  • Meriam (Howitzer): Seperti 155 mm Caesar atau KH-179. Senjata ini menembakkan proyektil besar menggunakan bubuk mesiu, dengan jangkauan yang sangat jauh, mampu menghancurkan konsentrasi musuh, bunker, atau artileri musuh dari balik garis depan.
  • Roket Multi-Laras (MLRS): Seperti RM-70 Vampire. Digunakan untuk memberikan tembakan balasan cepat atau serangan area (area saturation fire) terhadap posisi musuh.
  • Target Utama: Kendaraan lapis baja, posisi pertahanan musuh di darat, dan baterai artileri lawan.

Singkatnya, ARMED adalah 'pemukul' jarak jauh yang mengandalkan lintasan parabola (trajectory) untuk menghantam musuh di daratan, mendukung pergerakan pasukan kawan.

Apa Itu ARHANUD (Artileri Pertahanan Udara)?

ARHANUD adalah singkatan dari Artileri Pertahanan Udara. Sesuai namanya, tugas pokok satuan ini adalah melindungi aset vital, wilayah, atau pasukan kawan dari ancaman udara musuh.

Fokus dan Persenjataan Utama ARHANUD:

ARHANUD beroperasi dengan filosofi pertahanan vertikal. Mereka harus mampu mendeteksi, mengidentifikasi, melacak, dan mencegat target yang bergerak di udara, seperti pesawat tempur, helikopter, dan kini, drone (UAV).

  • Rudal (SAM - Surface to Air Missile): Senjata andalan ARHANUD, seperti Rudal Starstreak atau Rudal Shorad (Short Range Air Defense) lainnya. Rudal ini memiliki sistem pemandu aktif atau semi-aktif untuk mengejar dan menghancurkan target udara.
  • Meriam Anti-Pesawat (SPAAG): Meriam kaliber menengah hingga besar yang dirancang untuk menembak jatuh target kecepatan tinggi, sering kali dibantu radar penargetan.
  • Target Utama: Pesawat terbang (fixed-wing), helikopter serang/pengintai, dan rudal balistik/cruise yang terbang rendah.

Doktrin ARHANUD sangat bergantung pada sistem sensor, komando dan kontrol (C2), serta kecepatan reaksi yang tinggi karena ancaman udara bergerak sangat cepat dan tidak memberikan toleransi waktu yang lama.

Perbedaan Kunci yang Mendasar

Meskipun sama-sama menggunakan kata 'Artileri', perbedaan antara ARMED dan ARHANUD dapat dirangkum berdasarkan tiga aspek utama:

1. Bidang Operasi (Dimensi Serangan):

  • ARMED: Horizontal (Menghantam target di permukaan darat).
  • ARHANUD: Vertikal (Melindungi dari ancaman yang datang dari udara).

2. Jenis Persenjataan Dominan:

  • ARMED: Meriam (Howitzer) dan Roket untuk serangan jarak jauh.
  • ARHANUD: Sistem Rudal dan Meriam Anti-Pesawat untuk intersepsi udara.

3. Doktrin dan Kebutuhan Reaksi:

  • ARMED: Fokus pada akurasi tembakan area dan dukungan tembakan berkelanjutan (sustained fire support).
  • ARHANUD: Fokus pada kecepatan deteksi, pelacakan, dan waktu reaksi yang sangat singkat (intercept time) untuk meniadakan ancaman udara sebelum mencapai targetnya.

Kesimpulannya, jika Anda membayangkan artileri yang menembakkan bom besar di atas bukit untuk menghancurkan barisan musuh di lembah, itulah ARMED. Sebaliknya, jika Anda membayangkan sistem yang menembakkan rudal ke atas untuk mencegat jet tempur atau drone yang melintas di atas markas, itulah ARHANUD. Keduanya vital, namun menjalankan peran komplementer yang berbeda dalam spektrum peperangan darat modern.

🏠 Homepage