Penyebab Penyakit Apendisitis (Usus Buntu)

Ilustrasi Penyebab Apendisitis Diagram sederhana yang menunjukkan sumbatan pada apendiks (usus buntu). X Usus Besar Apendiks Meradang

Penyakit apendisitis, atau yang lebih dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika apendiks—kantong kecil berbentuk tabung yang terhubung ke usus besar—mengalami inflamasi (peradangan). Meskipun lokasinya kecil, jika tidak ditangani, apendisitis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ruptur (pecah) yang berpotensi mengancam nyawa. Memahami penyebab penyakit apendisitis sangat penting untuk pencegahan dan diagnosis dini.

Penyebab Utama Sumbatan

Pada dasarnya, apendisitis terjadi ketika saluran (lumen) apendiks tersumbat. Sumbatan ini kemudian menyebabkan peningkatan bakteri dan tekanan di dalam organ tersebut, memicu peradangan, pembengkakan, dan infeksi. Ada beberapa faktor yang paling sering menjadi penyebab sumbatan tersebut:

1. Fekalit (Batu Feses)

Ini adalah penyebab paling umum, terutama pada orang dewasa. Fekalit adalah massa keras dari materi feses yang telah mengeras dan menyumbat pintu masuk apendiks. Ketika feses yang keras ini terperangkap, ia menciptakan lingkungan anaerobik yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat, memicu peradangan.

2. Pembesaran Jaringan Limfoid (Hiperplasia)

Apendiks mengandung banyak jaringan limfoid yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Pembesaran jaringan limfoid (hiperplasia) sering kali terjadi sebagai respons terhadap infeksi virus atau bakteri lain yang sedang dialami tubuh (misalnya, infeksi saluran pernapasan atas). Pembengkakan jaringan ini dapat menutup lumen apendiks, menyebabkan obstruksi. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

3. Benda Asing dan Parasit

Meskipun jarang, beberapa kasus apendisitis disebabkan oleh benda asing kecil yang tertelan dan berakhir menyumbat apendiks. Selain itu, di beberapa wilayah endemik, infeksi parasit tertentu juga dapat menjadi faktor pemicu sumbatan.

Faktor Risiko Lain yang Mendorong Peradangan

Selain sumbatan langsung, ada beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena apendisitis:

Perbedaan Penyebab Berdasarkan Kelompok Usia

Penting untuk diketahui bahwa distribusi penyebab utama apendisitis bervariasi seiring bertambahnya usia.

Pada anak-anak dan remaja, penyebab dominan radang usus buntu adalah karena hiperplasia jaringan limfoid sebagai respons terhadap infeksi sistemik. Hal ini menjelaskan mengapa kelompok usia ini lebih sering mengalami apendisitis akut.

Sementara itu, pada orang dewasa dan lansia, faktor mekanis seperti terbentuknya fekalit cenderung menjadi penyebab utama sumbatan. Pada lansia, diagnosis apendisitis sering kali tertunda karena gejala yang kurang khas, dan peningkatan risiko tumor juga perlu dipertimbangkan.

Mengenali Gejala Peringatan

Karena diagnosis dini sangat menentukan keberhasilan pengobatan, mengenali gejala awal sangat krusial. Gejala klasik apendisitis biasanya dimulai dengan nyeri samar di sekitar pusar yang kemudian berpindah dan menetap di kuadran kanan bawah perut (titik McBurney). Nyeri ini sering diperburuk oleh gerakan, batuk, atau tekanan. Gejala penyerta lainnya meliputi mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan demam ringan. Jika Anda atau kerabat mengalami gejala ini, segera cari bantuan medis.

Pada intinya, penyebab penyakit apendisitis selalu berpusat pada obstruksi atau penyumbatan pada lumen apendiks, diikuti oleh respons inflamasi dan infeksi bakteri. Mengidentifikasi faktor pemicu sumbatan adalah kunci untuk memahami bagaimana peradangan ini berkembang.

🏠 Homepage