Kencing anyang-anyangan, atau dalam istilah medis disebut disuria, adalah kondisi di mana pria merasakan sensasi nyeri, perih, atau tidak nyaman saat buang air kecil. Meskipun lebih sering dikaitkan dengan wanita, kondisi ini juga umum terjadi pada pria dan sering kali menjadi indikasi adanya masalah pada sistem saluran kemih. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju penanganan yang tepat.
Meskipun kasus ISK lebih jarang terjadi pada pria dibandingkan wanita, ISK tetap menjadi penyebab utama anyang-anyangan. Pada pria, ISK cenderung lebih kompleks karena lokasinya yang lebih jauh (melibatkan uretra yang lebih panjang) dan seringkali terkait dengan masalah struktural atau obstruksi.
Penyebab ISK pada pria sering kali melibatkan:
Kelenjar prostat terletak tepat di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Ketika prostat meradang atau membengkak (prostatitis), ia dapat menekan uretra dan menyebabkan berbagai gejala iritasi saluran kemih, termasuk rasa nyeri saat berkemih, sering ingin buang air kecil, dan sensasi tidak tuntas.
Prostatitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri akut atau kronis, atau bahkan tanpa adanya infeksi (prostatitis non-bakteri).
Beberapa IMS adalah penyebab umum disuria pada pria usia aktif secara seksual. Bakteri atau virus yang menyerang uretra dapat menyebabkan iritasi signifikan saat urin melewatinya. Beberapa IMS yang perlu diwaspadai meliputi:
Batu yang terbentuk di ginjal atau ureter, dan kemudian bergerak turun ke kandung kemih atau uretra, dapat menyebabkan iritasi hebat pada lapisan saluran kemih. Rasa sakit akibat batu ini seringkali sangat tajam, namun iritasi yang ditimbulkan juga dapat dirasakan sebagai sensasi terbakar saat buang air kecil, terutama jika batu berada dekat dengan ujung uretra.
Kencing anyang-anyangan juga dapat disebabkan oleh penyumbatan atau kelainan pada aliran urin. Ketika aliran urin terganggu, tekanan di dalam saluran kemih meningkat, menyebabkan iritasi pada dinding kandung kemih.
Penyebab struktural meliputi:
Terkadang, penyebabnya bersifat eksternal. Beberapa pria mungkin sensitif terhadap produk kebersihan tertentu, seperti sabun mandi yang mengandung pewangi kuat, tisu basah, atau deterjen pakaian. Kontak zat kimia ini dengan area uretra atau penis dapat menyebabkan iritasi sementara yang memicu sensasi terbakar saat buang air kecil.
Jika gejala kencing anyang-anyangan berlangsung lebih dari sehari, disertai demam, nyeri punggung bawah, darah dalam urin (hematuria), atau keluarnya cairan tidak normal dari penis, segera konsultasikan dengan dokter spesialis urologi untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Jangan pernah mengabaikan gejala anyang-anyangan pada pria. Karena saluran kemih pria terhubung erat dengan organ reproduksi, kondisi yang tampaknya hanya sebatas iritasi ringan dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan cepat dan benar.