Seluk Beluk Ayam yang Bertelur: Panduan Lengkap

Ayam petelur adalah salah satu aset penting dalam industri peternakan global. Keberadaan mereka sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat melalui produksi telur. Namun, di balik setiap butir telur yang kita konsumsi, terdapat proses biologis dan manajemen pemeliharaan yang kompleks. Memahami siklus hidup dan kebutuhan spesifik ayam yang bertelur adalah kunci keberhasilan beternak.

Telur

Ilustrasi sederhana ayam petelur dan hasil produksinya.

Kebutuhan Dasar Ayam Petelur Produktif

Untuk menghasilkan telur secara optimal, ayam petelur (biasanya ras Leghorn, Lohmann Brown, atau strain komersial lainnya) memerlukan lingkungan yang terkontrol ketat. Produktivitas sangat dipengaruhi oleh empat pilar utama: nutrisi, lingkungan, kesehatan, dan manajemen usia.

1. Nutrisi Berkualitas Tinggi

Pakan adalah komponen biaya terbesar, tetapi juga penentu utama kualitas dan kuantitas telur. Ayam dewasa yang sedang dalam masa puncak produksi memerlukan ransum dengan kadar protein tinggi (sekitar 16-18%) dan keseimbangan mineral yang tepat. Kalsium sangat vital; cangkang telur terbentuk dari deposit kalsium. Kekurangan kalsium akan menyebabkan cangkang tipis atau bahkan tidak ada cangkang sama sekali.

Kebutuhan nutrisi meliputi:

2. Kondisi Lingkungan yang Nyaman

Stres adalah musuh utama produksi telur. Ayam petelur sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan pencahayaan. Suhu ideal biasanya berkisar antara 20°C hingga 25°C. Ketika suhu terlalu tinggi (stres panas), ayam akan mengurangi asupan pakan dan mengalihkan energinya untuk mendinginkan diri, yang berdampak langsung pada penurunan produksi telur.

Manajemen cahaya (fotoperiode) juga krusial. Ayam membutuhkan durasi cahaya yang memadai (sekitar 14-16 jam sehari) untuk merangsang hormon reproduksi. Peternak modern sangat memperhatikan jadwal penyinaran agar produksi telur tetap stabil sepanjang tahun.

Fisiologi Pembentukan Telur

Proses pembentukan sebutir telur di dalam saluran reproduksi ayam betina membutuhkan waktu sekitar 24 hingga 26 jam. Telur bergerak melalui oviduk (saluran telur) di mana ia mendapatkan kuning telur (yolk), albumen (putih telur), membran cangkang, dan akhirnya cangkang kalsium. Begitu telur selesai dibentuk, siklus dimulai kembali sangat cepat.

Fakta menarik mengenai ayam yang bertelur adalah bahwa kualitas telur sangat terkait dengan usia ayam. Ayam yang masih muda (masa puncak produksi, sekitar 20-40 minggu) cenderung menghasilkan telur dengan kualitas cangkang terbaik dan ukuran yang seragam. Seiring bertambahnya usia, ukuran telur cenderung membesar, namun cangkang bisa menjadi lebih tipis karena kemampuan tubuh menyerap kalsium mungkin menurun.

Manajemen Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Kesehatan kawanan secara keseluruhan menentukan keberlangsungan produksi. Vaksinasi rutin adalah wajib untuk mencegah penyakit endemik seperti Newcastle Disease (ND), Infectious Bronchitis (IB), dan Marek’s Disease. Selain itu, kontrol ketat terhadap biosekuriti diperlukan untuk membatasi masuknya patogen dari luar kandang.

Penyakit yang menyerang saluran reproduksi atau pernapasan dapat menurunkan nafsu makan secara drastis, menyebabkan ayam berhenti bertelur sementara waktu, atau bahkan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pengamatan harian terhadap perilaku, konsumsi pakan, dan jumlah telur sangat penting bagi peternak.

Secara ringkas, keberhasilan dalam beternak ayam petelur bergantung pada kesabaran, ketelitian dalam memberikan nutrisi yang tepat, dan menciptakan lingkungan yang bebas stres, memastikan bahwa setiap ayam dapat menjalankan fungsi biologisnya sebagai penghasil protein berkualitas tinggi bagi manusia.

🏠 Homepage