Kaki adalah aset utama bagi ayam aduan. Kesehatan kaki yang prima menentukan kecepatan, daya tahan, dan kemampuan bertarung di arena. Sayangnya, kaki ayam sering menjadi target berbagai masalah, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius. Mengenali dan menangani penyakit pada kaki ayam aduan secara dini adalah kunci untuk mempertahankan performa sang jawara.
Ini adalah cedera yang paling umum terjadi, sering disebabkan oleh salah langkah saat berlatih di kandang yang permukaannya tidak rata, atau akibat benturan keras dalam pertarungan. Gejala utamanya adalah ayam pincang, enggan menapakkan kaki, dan bengkak pada area yang cedera.
Meskipun sering menyerang bulu, tungau tertentu seperti Knemidocoptes mutans sangat spesifik menyerang sisik kaki. Penyakit ini dikenal sebagai kudis kaki ayam atau scaly leg mites. Sisik akan tampak terangkat, kasar, berkerak putih keabu-abuan, dan terkadang membuat ayam merasa sangat gatal dan kesakitan.
Jika sisik terlihat seperti terkelupas dan menebal, ini adalah indikasi serangan tungau. Untuk mengobatinya, rendam kaki dalam air hangat sebentar untuk melunakkan kerak, lalu oleskan minyak pelumas (seperti minyak kelapa atau minyak ikan) secara merata. Pengobatan dengan larutan sulfur atau obat kutu yang direkomendasikan juga sangat efektif untuk membunuh tungau yang tersembunyi di bawah sisik.
Penyakit pada kaki ayam aduan yang sangat ditakuti petarung adalah Bumblefoot. Ini adalah infeksi bakteri yang masuk melalui luka kecil pada telapak kaki (bantal telapak kaki) akibat permukaan lantai yang keras, kasar, atau kotor. Awalnya berupa bintik merah, kemudian membengkak menjadi lesi yang berisi nanah keju padat. Ayam yang terkena Bumblefoot akan mengalami kesulitan berjalan normal.
Pencegahan sangat vital karena pengobatan Bumblefoot seringkali invasif:
Jika sudah terinfeksi, area yang bengkak harus dibersihkan, nanah dikeluarkan (jika sudah matang), dan area tersebut diobati dengan salep antibiotik topikal. Pemberian antibiotik oral mungkin diperlukan jika infeksi sudah menyebar ke jaringan lebih dalam.
Ayam yang sering dilatih keras atau mengalami infeksi sistemik bisa mengalami pembengkakan pada sendi lutut atau pergelangan kaki. Ini bisa disebabkan oleh trauma berulang atau infeksi bakteri (seperti E. coli atau Salmonella) yang menjalar ke sendi.
Gejala utama adalah pembengkakan yang hangat dan nyeri saat disentuh. Perawatan fokus pada pengurangan peradangan menggunakan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) yang aman untuk unggas, serta memastikan lingkungan kandang yang higienis untuk mencegah infeksi sekunder.
Terkadang, terutama setelah laga atau latihan berat, sisik di bagian muka kaki (tulang kering) ayam bisa mengalami iritasi hebat hingga pecah dan mengeluarkan darah. Ini biasanya bukan penyakit menular, melainkan dampak gesekan berlebihan atau penanganan yang kurang hati-hati saat memegang atau memandikan.
Pastikan untuk menggunakan krim pelembap khusus setelah sesi jemur intensif untuk menjaga elastisitas sisik. Jika terjadi pendarahan, bersihkan luka dan gunakan bubuk astringen untuk menghentikan darah dan mencegah kuman masuk.
Merawat kaki ayam aduan memerlukan perhatian harian yang konsisten. Perhatikan tekstur dan warna sisik setiap pagi. Kaki yang sehat terlihat mulus, berwarna cerah (sesuai jenis ayam), dan bertenaga saat digunakan menapak. Manajemen kandang yang baik adalah garis pertahanan pertama melawan hampir semua penyakit pada kaki ayam aduan.