Ayam broiler, atau ayam pedaging, adalah jenis unggas yang dibudidayakan secara intensif untuk produksi daging dalam waktu singkat. Keberhasilan usaha peternakan broiler sangat bergantung pada manajemen pemeliharaan yang tepat, mulai dari pemilihan bibit hingga panen. Pemeliharaan yang baik memastikan pertumbuhan optimal, menekan angka kematian, dan mencapai FCR (Feed Conversion Ratio) yang efisien.
Fokus utama dalam pemeliharaan ayam broiler adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan cepat tanpa stres. Ini melibatkan kontrol ketat terhadap suhu, ventilasi, nutrisi, dan biosekuriti. Dengan manajemen yang disiplin, ayam dapat mencapai bobot panen ideal dalam kurun waktu 30 hingga 40 hari.
Proses pemeliharaan ayam broiler dapat dibagi menjadi beberapa fase penting:
Sebelum DOC (Day Old Chick) tiba, kandang harus disterilkan, dibersihkan, dan diberi alas sekam yang cukup tebal. Fase brooding sangat krusial karena pada usia ini, daya tahan tubuh ayam masih rentan terhadap perubahan suhu.
Nutrisi adalah mesin penggerak utama pertumbuhan broiler. Pemberian pakan harus sesuai fase produksi.
Suhu dan kualitas udara sangat mempengaruhi efisiensi pakan. Ayam broiler sangat sensitif terhadap suhu panas.
Penyakit dapat menghancurkan seluruh investasi dalam waktu singkat. Penerapan biosekuriti adalah wajib bagi peternakan modern.
Program vaksinasi harus dijalankan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Selain vaksinasi, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
Pengawasan intensif pada minggu pertama sangat penting untuk memastikan semua DOC beradaptasi dengan baik dan mendapatkan nutrisi awal yang cukup.
Setelah mencapai bobot target (biasanya 1.5 kg hingga 2.0 kg pada usia 30-35 hari), ayam siap dipanen. Namun, sebelum panen, manajemen limbah (kotoran) juga penting untuk keberlanjutan usaha.
Kotoran ayam broiler yang mengandung banyak nitrogen dapat diolah menjadi pupuk kandang organik setelah melalui proses pengeringan dan fermentasi yang tepat. Pemeliharaan yang berhasil tidak hanya dilihat dari bobot daging, tetapi juga dari bagaimana kita mengelola dampak lingkungan dari peternakan.
Secara keseluruhan, pemeliharaan ayam broiler memerlukan ketelitian, kedisiplinan dalam jadwal, dan respons cepat terhadap masalah. Dengan menerapkan praktik manajemen yang baik, potensi keuntungan dari sektor ini dapat dimaksimalkan secara signifikan.