Panduan Lengkap Pemeliharaan Ayam Pedaging

Pemeliharaan ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu sektor agribisnis yang memiliki potensi keuntungan tinggi, namun juga memerlukan manajemen yang sangat terperinci. Kesuksesan dalam usaha ini sangat bergantung pada bagaimana peternak mengelola lingkungan, nutrisi, dan kesehatan ternak sejak DOC (Day Old Chick) hingga masa panen.

1. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas

Langkah awal yang krusial adalah mendapatkan bibit ayam pedaging yang sehat dan memiliki potensi pertumbuhan optimal. Kualitas DOC sangat menentukan keberhasilan program pemeliharaan. Pastikan DOC berasal dari penetasan yang terpercaya, memiliki berat badan seragam, dan menunjukkan vitalitas tinggi (aktif bergerak dan responsif).

Ilustrasi Ayam Pedaging Muda Gambar skematis tiga ayam pedaging muda dalam kandang yang bersih.

Manajemen lingkungan yang baik sangat mendukung pertumbuhan ayam pedaging.

2. Manajemen Kandang dan Lingkungan

Kandang adalah fondasi utama keberhasilan pemeliharaan. Kandang harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menjaga suhu, kelembaban, dan ventilasi optimal. Untuk ayam pedaging, suhu ideal sangat penting, terutama pada fase starter (minggu pertama).

Pemanasan (Brooding)

Pada masa brooding (pemanasan awal), suhu harus dijaga ketat. Biasanya dimulai dari suhu 32-34°C dan diturunkan sekitar 0,5°C per minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal. Penggunaan pemanas (brooder) harus merata dan teratur. Pastikan kepadatan ternak tidak berlebihan, karena kepadatan tinggi meningkatkan stres dan risiko penyakit.

Ventilasi dan Kebersihan

Ventilasi yang buruk menyebabkan penumpukan amonia dari kotoran, yang dapat merusak saluran pernapasan ayam. Bersihkan litter (alas kandang) secara teratur untuk mencegah kelembaban berlebih yang menjadi media berkembangnya bakteri patogen seperti E. coli dan koksidiosis.

3. Nutrisi dan Pemberian Pakan

Pakan menyumbang biaya operasional terbesar, seringkali mencapai 60-70%. Oleh karena itu, efisiensi pakan harus dimaksimalkan melalui formulasi yang tepat sesuai fase pertumbuhan.

Pastikan air minum selalu tersedia, bersih, dan segar. Kualitas air minum sangat memengaruhi nafsu makan dan kesehatan usus ayam.

4. Biosekuriti dan Pencegahan Penyakit

Ayam pedaging sangat rentan terhadap penyakit karena siklus hidupnya yang pendek dan pertumbuhannya yang cepat. Penerapan biosekuriti yang ketat adalah kunci utama untuk mencegah masuknya patogen ke dalam kandang.

Langkah-langkah biosekuriti meliputi:

5. Monitoring Pertumbuhan dan Evaluasi Kinerja

Untuk memastikan program pemeliharaan berjalan sesuai rencana, peternak harus rutin melakukan monitoring dan evaluasi. Parameter utama yang harus dicatat adalah:

  1. Bobot Badan Harian (BB): Ambil sampel secara acak setiap minggu untuk memastikan ayam mencapai standar bobot yang ditetapkan.
  2. Konsumsi Pakan (FCR - Feed Conversion Ratio): Rasio ini menunjukkan seberapa efisien ayam mengubah pakan menjadi daging. FCR yang baik (semakin rendah semakin baik) menunjukkan efisiensi ekonomi yang tinggi.
  3. Mortalitas: Tingkat kematian harus dijaga serendah mungkin, idealnya di bawah 3-5% selama siklus pemeliharaan.

Analisis data ini secara berkala memungkinkan peternak melakukan koreksi cepat terhadap kesalahan manajemen, seperti penyesuaian nutrisi, perbaikan suhu, atau peningkatan program kesehatan. Pemeliharaan ayam pedaging yang sukses adalah hasil dari ketelitian, disiplin, dan adaptasi terhadap kondisi lapangan.

🏠 Homepage