Proses persalinan, baik normal maupun caesar, memberikan dampak signifikan pada kondisi fisik seorang ibu. Selain pemulihan luka, banyak ibu baru yang mengalami gangguan pada sistem kemih mereka. Salah satu keluhan yang paling umum dan seringkali mengganggu kenyamanan adalah anyang-anyangan (disuria), yaitu rasa nyeri, perih, atau sensasi ingin buang air kecil terus-menerus namun hanya sedikit yang keluar.
Kondisi ini sangat lazim terjadi pada masa nifas. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari iritasi ringan hingga infeksi yang memerlukan perhatian khusus. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif.
Mengapa Anyang-Anyangan Terjadi Setelah Melahirkan?
Selama proses melahirkan, terutama persalinan normal yang panjang, area panggul dan uretra (saluran kencing) dapat mengalami tekanan hebat, trauma ringan, atau pembengkakan. Berikut adalah beberapa faktor utama:
1. Trauma Persalinan dan Pembengkakan
Tekanan kepala bayi pada kandung kemih dan uretra saat melewati jalan lahir dapat menyebabkan iritasi sementara. Pembengkakan jaringan di sekitar area tersebut membuat saluran kencing lebih sensitif terhadap asam atau zat iritan dalam urine.
2. Pemasangan Kateter (Jika Ada)
Bagi ibu yang menjalani operasi caesar atau mengalami kesulitan buang air kecil pasca melahirkan, pemasangan kateter sering dilakukan. Gesekan atau pemasukan kateter dapat menyebabkan iritasi mekanis pada uretra, memicu gejala mirip anyang-anyangan selama beberapa hari pertama pasca pelepasan kateter.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Kehamilan dan persalinan dapat mengubah keseimbangan flora normal tubuh. Selain itu, kebersihan yang kurang optimal selama masa pemulihan (terutama saat mengganti pembalut nifas) meningkatkan risiko bakteri masuk ke saluran kemih. ISK adalah penyebab umum disuria pasca melahirkan.
4. Perubahan Hormonal dan Kekeringan Vagina
Penurunan kadar estrogen drastis setelah melahirkan sering menyebabkan kekeringan pada vagina dan uretra. Area yang kering dan kurang elastis lebih rentan terhadap iritasi saat urine melewatinya.
Strategi Efektif Mengatasi Anyang-Anyangan
Jika Anda mengalami rasa tidak nyaman ini, jangan panik. Banyak kasus ringan dapat diatasi dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan jika gejala berlanjut lebih dari satu minggu atau disertai demam.
1. Prioritaskan Hidrasi Maksimal
Ini adalah langkah paling krusial. Minum banyak air putih (sekitar 8-10 gelas sehari) membantu mengencerkan urine. Urine yang lebih encer tidak akan terlalu mengiritasi dinding kandung kemih atau uretra yang sedang meradang. Usahakan minum secara teratur, bukan sekaligus dalam jumlah banyak.
2. Jaga Kebersihan Area Genital
Kebersihan adalah kunci untuk mencegah bakteri berkembang biak dan menyebabkan ISK.
- Selalu bersihkan area vulva dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar.
- Ganti pembalut nifas secara teratur, jangan biarkan terlalu lama basah.
- Gunakan air hangat untuk membersihkan area kewanitaan, hindari sabun beraroma kuat yang dapat menambah iritasi.
3. Konsumsi Makanan Pendukung Kesehatan Saluran Kemih
Beberapa makanan dan minuman dapat membantu mengurangi risiko infeksi atau iritasi:
- Buah Cranberry: Meskipun bentuk jus, konsumsi cranberry telah terbukti membantu mencegah bakteri menempel pada dinding saluran kemih.
- Vitamin C: Meningkatkan keasaman urine, menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi bakteri. Sumber terbaik adalah buah jeruk (jika toleran).
- Probiotik: Mendukung keseimbangan flora baik di usus dan vagina.
4. Manajemen Nyeri dan Kenyamanan
Untuk meredakan rasa perih saat berkemih:
- Kompres Hangat: Letakkan botol berisi air hangat (bukan panas) di area perut bagian bawah atau panggul untuk merelaksasi otot kandung kemih.
- Hindari Iritan Diet: Untuk sementara, batasi minuman yang bersifat asam atau diuretik seperti kopi, teh pekat, minuman bersoda, dan makanan pedas hingga gejala membaik.
5. Jangan Menahan Buang Air Kecil
Meskipun terasa sakit saat buang air kecil, menahannya hanya akan membuat urine menumpuk dan berpotensi meningkatkan konsentrasi bakteri atau iritan di kandung kemih. Segera buang air kecil begitu ada dorongan, meski hanya sedikit.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Jika setelah melakukan perawatan mandiri selama beberapa hari, gejala anyang-anyangan tidak kunjung mereda, atau muncul tanda-tanda infeksi yang lebih serius, segera hubungi tenaga medis profesional. Tanda bahaya meliputi:
- Demam atau menggigil.
- Nyeri punggung bawah yang parah.
- Urine terlihat keruh, berbau menyengat, atau bercampur darah.
- Rasa nyeri yang sangat hebat saat pipis sehingga mengganggu aktivitas harian.
Dokter mungkin akan melakukan tes urine untuk memastikan apakah ada ISK. Jika terdiagnosis ISK, antibiotik yang aman untuk ibu menyusui akan diresepkan. Ingatlah bahwa pemulihan pasca melahirkan memerlukan waktu, bersabarlah dengan tubuh Anda.