Dunia ayam aduan atau ayam petarung adalah ranah yang penuh dengan sejarah dan pemuliaan genetik. Keunggulan seekor ayam aduan tidak hanya ditentukan oleh keberaniannya, tetapi juga oleh postur, kecepatan, teknik bertarung, dan daya tahannya. Peternak sering kali mencari ras murni atau hasil persilangan yang terbukti unggul di arena. Memahami jenis-jenis ayam aduan adalah langkah pertama bagi siapa pun yang tertarik pada hobi atau bisnis ternak ayam petarung berkualitas.
Berbagai jenis ayam aduan telah dikembangkan di berbagai belahan dunia, namun di Indonesia, beberapa ras dan tipe lokal sangat dominan karena adaptasinya yang baik terhadap iklim tropis serta karakteristik bertarung yang khas. Berikut adalah beberapa jenis ayam aduan paling terkenal dan dicari.
Klasifikasi ayam aduan umumnya didasarkan pada asal keturunannya dan gaya bertarungnya. Beberapa ras impor memiliki reputasi global, sementara ras lokal memiliki basis penggemar setia karena ketangguhannya yang sudah teruji secara turun-temurun.
Ayam Bangkok mungkin adalah jenis ayam aduan paling ikonik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ayam ini berasal dari Thailand (sebelumnya Siam). Keunggulan utama Bangkok terletak pada stamina yang luar biasa, pukulan taji yang keras, dan kemampuan menjaga jarak yang baik. Ayam Bangkok cenderung memiliki postur tegap, kaki panjang, dan gerakan yang sangat aktif. Mereka dikenal cerdas dalam mengatur ritme pertarungan.
Berasal dari Jepang, Shamo adalah lambang kekuatan dan kedisiplinan dalam dunia ayam aduan. Shamo dikenal memiliki postur yang sangat tegak (berdiri hampir tegak lurus), leher panjang, dan badan yang padat. Ayam ini seringkali bertarung dengan gaya memukul (head hunting) dan terkenal sangat agresif saat bertarung jarak dekat. Meskipun terkenal tangguh, perawatan Shamo seringkali membutuhkan perhatian lebih karena sensitivitasnya terhadap perubahan lingkungan.
Ayam Pama adalah turunan dari persilangan antara ayam Burma (Myanmar) dengan ayam Thailand. Pama sering dianggap sebagai salah satu jenis yang paling sulit dikalahkan karena kecepatan dan kelincahannya. Ciri khas Pama adalah teknik bertarungnya yang cenderung "menyelam" ke arah lawan, menghindari serangan taji lawan dengan gerakan kepala yang lincah, dan kemudian melancarkan pukulan cepat dan akurat.
Ayam Saigon, atau lebih dikenal di Indonesia sebagai ayam keturunan Vietnam, memiliki karakteristik fisik yang unik, yaitu hampir seluruh tubuhnya (terutama leher dan kaki) tidak ditumbuhi bulu tebal, melainkan sisik kecil. Mereka seringkali bertarung dengan mengandalkan daya tahan tubuh yang tinggi dan pukulan taji yang kuat meskipun ukurannya seringkali lebih kecil dari Bangkok atau Shamo. Ayam Saigon cenderung tidak mudah lelah.
Ayam aduan dari Filipina dikenal karena kecepatannya yang eksplosif. Ayam Filiphina, atau sering juga disebut Ayam Aduan Amerika, memiliki stamina yang baik dan sangat gesit. Mereka unggul dalam memberikan pukulan bertubi-tubi dalam waktu singkat. Gaya bertarungnya lebih mengandalkan kecepatan serangan daripada kekuatan pukulan tunggal yang mematikan.
Selain ras impor di atas, di Indonesia berkembang pula berbagai jenis ayam aduan lokal yang telah mengalami seleksi alam dan seleksi peternak selama bertahun-tahun. Beberapa yang paling populer antara lain:
Pemilihan jenis ayam aduan sangat bergantung pada preferensi peternak. Ada yang menyukai ayam bertarung gaya cepat (seperti Filiphina), sementara yang lain lebih memilih gaya bertahan dengan pukulan keras (seperti Bangkok atau Shamo). Kunci keberhasilan adalah memastikan ayam tersebut berasal dari garis keturunan yang jelas dan sehat, terlepas dari jenis atau rasnya. Memahami ciri fisik dan gaya bertarung masing-masing jenis akan membantu peternak dalam menentukan program pelatihan yang paling sesuai untuk memaksimalkan potensi sang jagoan.