Dalam dunia konstruksi, keamanan dan daya tahan sambungan antara struktur beton atau dinding padat dengan elemen baja atau kayu sangat bergantung pada pemilihan alat pengikat yang tepat. Alat pengikat ini dikenal sebagai angkur. Pemilihan jenis angkur yang salah dapat menyebabkan kegagalan struktural, oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai fungsi dan karakteristik masing-masing sangatlah krusial.
Angkur pada dasarnya berfungsi untuk menahan beban tarik dan geser dengan cara mengaitkan benda pada substrat yang kokoh. Terdapat berbagai macam jenis angkur yang dikembangkan untuk mengatasi kondisi material, lingkungan, dan kebutuhan beban yang berbeda-beda.
Klasifikasi Utama Berdasarkan Cara Kerja
Secara umum, jenis angkur dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme pengikatannya pada material dasar (substrat), yang umumnya adalah beton, batu bata, atau pasangan bata padat.
1. Angkur Mekanis (Mechanical Anchors)
Angkur mekanis bekerja dengan menciptakan hambatan fisik terhadap tarikan. Ini dicapai melalui ekspansi, gesekan, atau formasi kunci mekanis di dalam lubang bor.
Angkur Baut Ekspansi (Expansion Bolts): Ini adalah jenis yang paling umum. Saat mur dikencangkan, selongsong (sleeve) di bagian bawah akan melebar dan menekan dinding lubang beton, menghasilkan gaya gesek yang kuat. Contoh populer adalah Wedge Anchor.
Angkur Drop-In (Drop-In Anchors): Angkur ini dimasukkan ke dalam lubang yang sudah dibor, kemudian mur atau baut dipukul ke bawah menggunakan alat khusus. Hal ini menyebabkan bagian bawah angkur mengembang dan mengunci di dalam substrat. Cocok untuk aplikasi di mana tidak ada beban tarik berlebih saat pemasangan.
Angkur Sleeve (Sleeve Anchors): Mirip dengan baut ekspansi tetapi biasanya digunakan untuk material yang kurang padat seperti balok beton atau batu bata berongga. Ekspansi terjadi pada selongsong luar.
2. Angkur Kimia (Adhesive/Chemical Anchors)
Jenis angkur ini menggunakan resin kimia, biasanya epoksi atau vinilester, yang disuntikkan ke dalam lubang bor. Baut atau batang ulir kemudian dimasukkan ke dalam resin tersebut.
Keunggulan utamanya adalah kemampuannya memberikan kekuatan tarik yang sangat tinggi dan tidak menciptakan tekanan ekspansi pada material sekitar. Ini membuatnya ideal untuk digunakan dekat tepi beton atau pada material yang rapuh. Setelah resin mengeras, ia membentuk ikatan kimia dan gesekan yang superior.
3. Angkur Beban Berat Struktural (Heavy-Duty Structural Anchors)
Angkur jenis ini dirancang untuk menahan beban dinamis atau beban statis yang sangat besar, sering kali digunakan dalam aplikasi seismik atau pada sambungan balok baja utama.
Angkur Gravitasi (Adhesive Anchors dengan Batang Ulir Tertentu): Meskipun menggunakan kimia, batang ulirnya yang sangat kuat dan penempatan yang presisi membuatnya menjadi pilihan utama untuk beban kritis.
Anchor Rods (Baut Tanam Pra-Pemasangan): Ini bukan angkur pasca-pemasangan, melainkan baja yang dipasang dan dicor langsung ke dalam beton saat pengecoran awal. Kekuatannya bergantung pada panjang penjangkaran (embedment depth) dan tulangan di sekitarnya.
Memilih Jenis Angkur yang Tepat
Keputusan untuk menggunakan angkur tertentu harus didasarkan pada beberapa faktor penting:
Jenis Substrat: Apakah beton penuh, beton ringan, batu bata berongga, atau blok padat? Baut ekspansi kurang cocok untuk batu bata berongga, sementara angkur kimia bekerja baik di hampir semua kondisi.
Kondisi Lingkungan: Apakah lokasi akan terpapar kelembaban tinggi, bahan kimia korosif, atau suhu ekstrem? Angkur tahan karat (stainless steel) atau galvanis mungkin diperlukan.
Jenis Beban: Apakah beban yang akan ditahan bersifat statis (diam) atau dinamis (getaran)? Angkur kimia umumnya lebih baik dalam meredam getaran dibandingkan baut ekspansi standar.
Kedalaman Pemasangan dan Jarak dari Tepi: Jarak dari tepi beton sangat menentukan pemilihan. Pemasangan terlalu dekat dengan tepi dapat menyebabkan beton pecah (spalling), sehingga angkur kimia sering menjadi pilihan teraman di area tersebut.
Kesimpulannya, pemahaman komprehensif tentang berbagai jenis angkur—apakah itu mekanis, kimia, atau baut tanam—adalah fondasi dari pemasangan yang aman dan tahan lama dalam setiap proyek konstruksi. Selalu merujuk pada spesifikasi teknis produsen dan peraturan bangunan setempat sebelum mengaplikasikannya.